Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Petani Milenial, Menemukan Peluang dalam Karier Green Job

23 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:28 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi pribadi)

Menjadi petani memang suatu kebanggaan. Hasil yang dimulai dari semaian menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Meskipun untung tak pernah berpihak padanya namun keberkahan dan nikmat hidup membuatnya tersenyum menatap masa depan, senyum itu menjadi motivasi diri memberikan yang terbaik untuk keluarga dan mendukung ketahanan pangan keluarga dan negara.

Di hari ini, tepat 21 Juni 2024 kita semua memperingat hari bersejarah yakni hari Krida pertanian sebagai momen untuk mengenang dan sekaligus menghargai para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha yang bergerak pada dunia pertanian dan sebagai momen menghargai sesama insan pertanian. 

Di momen bahagia ini tentu menjadi refleksi bersama bagaimana peluang pertanian ikut serta menjaga ketahanan pangan negeri?

Pertanian merupakan sektor yang patut diperhitungkan sebagai peluang usaha. Meskipun mindset yang ada belumlah menghapus bahwa petani tak bisa kaya. Mindset itu sebenarnya bisa kita ganti atau ubah bahwa peluang itu bisa dijadikan peluang tambahan jika satu-satunya tak bisa menjanjikan. Namun seiring dengan bertambahnya waktu tentu pengalaman dan kegagalan akan membuat kita semakin bijak dalam mengelola sektor tersebut dan menghasilkan.

Sebagai modal awal tentu seseorang memiliki lahan. Lahan tidak perlu luas, secukupnya saja jika dikelola dengan baik juga menghasilkan. Apalagi peluang itu bisa dijadikan karier yang kedua untuk mengisi waktu luang di rumah. 

Waktu luang yang ada akan produktif seiring dengan berkembangnya kesadaran akan manfaat keberlanjutan dan perlindungan. Dengan begitu, kaum milineal setidaknya melirik peluang untuk mengembangkan sektor pertanian dari rumah dengan pendekatan green job. Pekerjaan ini tidak hanya berkosentrasi pada peningkatan hasil panen tapi pada aplikasi ramah lingkungan dan berkelanjutan

Saya tertarik pada usaha dari seorang kawan yang pekerjaan utamanya seorang guru. Dari pekarangan yang dimiliki meskipun tidak begitu luas namun menghasilkan. Dari kegiatan mencangkok dan menanamnya sehingga menghasilkan buah yang sesuai harapan. 

Dari hobinya tersebut banyak tertarik untuk membeli hasil cangkokan tanaman. Jika seseorang ingin mengembangkan dengan berbagai tanaman bunga atau sayur dalam bentuk hidroponik agak terasa sejuk dan hijau lahan pekarangan rumah. Apa pun yang kita perlukan tinggal ambil. Ada ikan dengan sistem hidroponik, ada sayur, ada buah, dan semuanya ada.

Kita bisa buat dengan memadukan cara tradisional dengan pertanian modern yang telah berevolusi dengan teknologi sehingga melahirkan berbagai inovasi dari kegagalan yang ada. Justru kita bersyukur pernah gagal sehingga kita berusaha bangkit untuk bangun dan belajar bagaimana cara penanganannya. 

Petani milineal dapat memanfaatkan dari kegagalannya dengan berbagai inovasi misalnya drone yakni untuk pemantaian tanaman dan lahan secara real-time; sensor tanah yang berfungsi mengukur kelembapan, nutrisi, dan kondisi tanah untuk mengoptimalkan pemanfaatan air dan pupuk; dan aplikasi manajemen pertanian yang berguna untuk mengelola semua aspek pertanian yang dimulai dari penanaman sampai menghasilkan. 

Dengan adanya teknologi tersebut setidaknya petani dapat meningkatkan efisiensi, memaksimalkan hasil produksi, dan mengurangi biaya.

Setiap pekerjaan yang ditekuni akan menghasilkan dan menguntungkan. Memang pada awalnya gagal, namun kegagalan itu merupakan kesuksesan yang tertunda supaya kita belajar untuk bangkit dan menata harapan di depan. Adapun keuntungan apabila kita mengambil peluang menjadi petani milenial

Keberlanjutan lingkungan

Menjadi petani milenial juga memiliki potensi sukses apalagi dampak lingkungan juga luar biasa. Usaha yang dilakukan juga berfokus pada cara pertanian yang ramah lingkungan misalnya memanfaatkan limbah menjadi kompos dan menjadi pupuk organik dan teknik pengendalian hama secara alami. 

Aplikasi aksi nyata yang dilakukan dapat membantu kesehatan ekosisten dan membantu mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan yakni pengurangan jejak karbon.

Peluang ekonomi

Hasil dari pertanian hijau masih menjanjikan dan terus berkembang. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi pemasaran yang kekinian yang tepat. Petani milenial dapat menjual hasil pertanian dengan harga yang sesuai baik di pasar sekitarnya maupun menggunakan platform e-commerce.

Inovasi dan kreativitas

Setiap kegagalan yang dialami tak membuat putus semangat. Dari kegagalan akan memiliki kebebasan dalam melakukan inovasi dalam proses produk hingga metode pemasaran. 

Dari inovasi tersebut terciptanya kreativitas yang unik misalnya sayuran eksotis atau makanan olahan yang memiliki nilai tambah tinggi dan memanfaatkan pemasaran melalui media sosial yang dapat dijangkau oleh banyak konsumen.

Kontibusi sosial

Menjadi seorang petani milenial dapat membantu ketahanan pangan minimal mencukupi permintaan lokal. Petani dapat menyediakan makanan yang bermutu tinggi dan menciptakan peluang usaha bagi warga sekitarnya apalagi ingin memperluas usahanya serta mendidik masyarakat bagaimana pentingnya pertanian berkelanjutan.

Setiap keuntungan yang dinikmati, tentu ada tantangan yang dihadapi. Persoalan modal, ketidakpastian cuaca, minim pengetahuan, dan pengalaman yang menjadikan usaha yang dijalani stagnan. Sehingga petani milenial mesti berubah dan mau belajar bagaimana metode baru yang digabungkan dengan metode lama dapat menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun