Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menyiapkan Generasi Muda sebagai Usahawan Pertanian Masa Depan Melalui Kegiatan P5

9 Juni 2024   07:58 Diperbarui: 9 Juni 2024   11:29 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyiapkan Generasi Muda sebagai Usahawan Pertanian Masa Depan melalui Kegiatan P5

 

       Tak bisa dipungkiri bahwa minat menjadi seorang petani sangat minim. Hal ini terbukti saat pengenalan wirausaha pada topik kewirausaha masa depan. Dalam satu kelas tak ada satu pun yang memilih untuk menjadi petani dan memilih menjadi pengusaha kuliner, pashion, dan sebagainya. Mengapa generasi muda kurang tertarik terhadap pertanian?

          Sektor pertanian belumlah menjadi daya tarik bagi generasi muda karena identik belum menjanjikan apalagi berkaca pada orang tua mereka yang mengelola hasil pertanian belum menunjukkan angka perbaikan ekonomi keluarga terutama dalam bidang sayur dan sejenisnya. Itulah salah satu alasan kurang minatnya generasi muda terhadap sektor pertanian dan bahkan melanjutkan ke perguruan tinggi pun minatnya belum ada.

          Namun, ini merupakan tantangan tersendiri dari refleksi yang guru lakukan pada awal pembelajaran pada pengenalan wirausaha muda. Guru mengajak murid untuk mengamati letak geografis sekolah untuk dijadikan peluang kewirausahaan. Meskipun murid mengatakan berpotensi mengembangkan kuliner dan lainnya namun itu memerlukan modal tak sedikit. 

Sementara yang lainnya menyampaikan sektor penanaman sayur karena lahan sekolah belumlah dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Apalagi wilayah Sepaku kebutuhan masih dipasok dari luar daerah Sepaku.

          Peluang itu menjadi daya tarik bagi wirausaha bidang agribisnis mengembangkan budidaya tanaman sayur di Sepaku sebagai Ibu Kota Nusantara. 

Peluang usaha yang dianalisis bersama murid dan guru dalam kegiatan P5 dan sekaligus menganalis bahwa era globalisasi dan perubahan iklim semakin nyata. Lalu mengapa sektor pertanian memegang salah satu bidang yang memegang peranan penting bagi keberlanjutan hidup manusia?

          Sektor pertanian tidak hanya menjadi tulang punggung pertanian di Indonesia tapi merupakan sektor peluang usaha yang patut diperhitungkan secara luas. Melalui kemajuan teknologi dan inovasi, tentu ini merupakan daya tarik agar menarik minat generasi muda. Meskipun minat untuk mendalami pertanian masih minim karena kurangnya wawasan terutama pemahaman mengenai potensi bisnis yang ada di dalamnya.

          Tak hanya itu, Dari tanaman yang ditanam petani secara tak langsung menghasilkan oksigen. Selain itu, dari tanaman tersebut tidak berpotensi merusak alam dan bahkan membuat lingkungan terjaga dari bahan kimia apabila dikelola dengan menggunakan bahan alami dan mendukung produk yang sehat yang dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan.

          Untuk itu, generasi muda melalui kegiatan P5 kewirausahaan diperkenalkan bahwa menjadi seorang agribisnis sangat menguntungkan apalagi lahan yang dimiliki orang tua mereka yang luas merupakan aset yang patut dijadikan modal awal usaha apabila di kemudian hari menekuni usaha agribisnis.

          Untuk menyakinkan murid tentang peluang usaha agribisnis pada kegiatan P5, guru mengajak berkunjung ke salah satu petani yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk dibudidayakan tanaman misalnya sayur kangkung, bayam, dan sawi. Ketiga tanaman tersebut tidak memerlukan modal yang banyak, perawatan juga tidak begitu sulit sehingga mudah diterapkan di sekolah.

Hal ini sebagai pandangan ke murid bahwa usaha pertanian itu bisa dilakukan sambil mengerjakan yang lain. Pengalaman pertanian tersebut membuka wawasan dan cara pandang murid terhadap pola pikir yang selama ini masih perlu ditingkatkan.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Tak hanya itu, pada kegiatan lain, guru mengenalkan peluang agribisnis yang memanfaatkan teknologi seperti tanaman sayur hidroponik. Peluang ini juga sangat menjanjikan apabilagi pasokan sayur ke pekerja IKN masih belum memadai dari sayur yang dihasilkan. Memang pada awalnya memerlukan modal tidak sedikit tapi murid bisa memanfaatkan peralatan dari sampah plastik sehingga bisa berpeluang menghasilkan sayur yang berkualitas.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Pada kegiatan selanjutnya,  murid diberikan proyek nyata untuk memanfaatkan lahan sekolah untuk membuat kebun mini sesuai perencanaan dan analisis kelompok untuk menanam tanaman sayur. Proyek ini mengajarkan ke murid mengenai siklus produksi, bagaimana manajemen usaha, dan sampai strategi pemasaran untuk memasarkan hasil dari tanaman yang ditanam.

          Dengan berbekal pengalaman dari petani lokal murid dapat menjalankan proyek tersebut dengan mendeteksi tingkat keasaman sehingga memerlukan kapur untuk menetralkan zat asam, sebelum dilakukan penanaman. Semua tim saling bekerja sama dengan pengawasan fasilitator yang mendampingi. Tak dapat dipungkirin jika memanfaatkan lahan pekerangan sekolah memerlukan tenaga untuk membuat tanggul agar tanaman sayur bisa tumbuh subur.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Meskipun hasil akhir belumlah sempurna tapi dari kegiatan tersebut setidaknya ada proses belajar dan berkolaborasi yang menguatkan profil pelajar Pancasila. Dengan mengintegrasikan melalui kegitan kewirausahaan agribisnis diharapkan murid tidak hanya memperoleh pengetahuan semata namun memiliki keterampilan praktis dan semangat kewiraushaan agribisnis. Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan P5 agribisnis di antaranya

  • Untuk meningkatkan minat dan kesadaran murid agar tertarik dan sadar akan peluang usaha dalam bidang pertanian khususnya Sepaku yang selama ini kebutuhan sayur masih dipasok dari daerah lain. Selain itu, peluang lahan yang begitu luas dari orang tua mereka yang perlu dimanfaatkan sebagai modal awal untuk mengembangkan usaha dalam bidang pertanian sehingga ke depan memberikan peluang usaha yang patut diperhitungkan.
  • Untuk mengembangkan keterampilan. Dalam kegiatan P5 agribisnis diharapkan murid dapat mengembangkan keterampilan teknis dan manajerial yang sesuai dengan dunia pertanian modern.
  • Melalui kegiatan P5 dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan pengalaman langsung serta keberhaslan dari proyek sehingga murid lebih percaya diri untuk memulai usaha sendiri di rumah dengan memanfaatkan lahan orang tua atau dapat meneruskan usaha orang tua dalam bidang pertanian.
  • Dengan berwirausaha di bidang pertanian, ke depannya murid dapat memberikan kontribusi pada ketahana  pangan terutama pemenuhan kebutuhan sayur yang sehat dan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebab bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitarnya apabila usahanya mengalami kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun