Darurat Sampah: Dampak dan Solusi Ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telah Penuh
Tak bisa dipungkiri bahwa jumlah sampah setiap harinya terus bertambah seiring dengan gaya hidup dan tingkat kepedulian masyarakat masih minim. Dengan begitu, tentu menjadi masalah yang tidak bisa diabaikan di kota-kota besar seluruh Indonesia. Selain itu, pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang tinggi dapat meningkatkan volume sampah yang dihasilkan.
 Lalu apa akibatnya? Tentu volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat berdampak pada tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai tempat di daerah seluruh Indonesia yang telah mencapai kapasitas maksimal. Hal ini tentu mengakibatkan krisis darurat sampah yang memerlukan penanganan segera.
 Jika TPA penuh dan tak bisa menampung kapasitas sampah tentu memiliki dampak yang luar biasa tak hanya pada kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi.
Dampak kesehatanÂ
Dampak Kesehatan yang diakibatkan oleh TPA penuh adalah penyebaran penyakit. Coba kita bayangkan bersama bila sampah yang terbuang di tempat sampah yang belum dipindahkan ke tempat pembuangan akhir tentu sampah tersebut tidak ditangani dengan baik sehingga menjadi tempat berkembang biaknya berbagai pathogen, mengundang hama misalnya tikut, lalat, dan kecoa. Dengan adanya pathogen dan hama dapat menyebarkan penyakit misalnya demam berdarah, diare, dan leptospirosis.
Tak hanya itu, akibat sampah yang tertumpuk yang belum ditangani mengakibatkan kualitas udara yang diakibatkan sampah membusuk juga tidak baik. Aroma menyengat tersebut membuat kesehatan terganggu dan berdampak kurang baik bagi masyarakat sekitarnya.
    Â
Dampak lingkungan
Selain dampak kesehatan, ternyata tumpukan sampah yang tidak bisa tertampung di TPA dapat mengakibatkan timbunan sampah di mana-mana. Hal tersebut dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. Apalagi sampah tersebut mengandung kandungan zat kimia yang berbahaya misalnya logam berat dan bahan kimia beracun. Bahan tersebut dapat meresap dalam tanah dan mencemari sumber air tanah. Tentu dapat berpotensi mengancam ekosisten lokal dan berdampak pada kehidupan satwa.