Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penyebab dan Tindakan Petani Menghadapi Panen Padi Hampa

10 Mei 2024   14:55 Diperbarui: 10 Mei 2024   18:23 15060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab dan Tindakan Petani Menghadapi Panen Padi Hampa

Bulan Ramadan lalu adalah bulan penuh ujian bagi petani di Desa Sebakung Jaya. Ujian berat itu adalah para petani harus menelan kerugian akibat gagal panen akibat tanaman padi yang ditanam mengalami bulir hampa atau tidak berisi. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi petani dan dapat mengakibatkan kerugian bahkan berdampak pada hasil ketahanan pangan di wilayah Desa Babulu Darat secara umumnya.

Padahal saat itu, harga beras masih relatif mahal apabila petani tidak gagal panen. Awalnya padi itu tidak ada masalah. Tidak ada menunjukkan tanda-tanda akan mengalami padi hampa. Orangtua pun menyambutnya dengan senang hati sebab akan panen padi.

Namun, entah karena apa tiba-tiba menjelang panen, semua padi milik orangtua dan warga Desa Sebakung Jaya terkena padi hampa. Hal itu sontak mengundang reaksi dari orangtua setelah berkeliling ke areal persawahan sampai mengakibatkan jatuh sakit selama seminggu.

Berbagai upaya telah dilakukan agar tanaman padi masih tetap bisa dipanen. Namun usaha yang dilakukan belumlah membuahkan hasil. Padahal biaya tanam hingga pemupukan dan obat-obatan luar biasa yang harus dikeluarkan dari kantongnya. Tetapi hasil yang diharapkan tidak sesuai ekspektasi.

Untungnya setelah musim panen, petani masih dianugerahkan dan menikmati hasil panen. Itulah yang membuat petani mensyukuri karunia di tengah upayanya yang belum membuahkan hasil. Ternyata Tuhan masih menyisakan hasil untuk menyambung hidup meskipun itu yang tidak diharapkan.

Jika kita telisik apa yang menjadi penyebab sehingga pencegahan secara dini dapat dilakukan sebagai antisipasi agar bulir padi tidak hampa. Hal ini dimulai dari pengendalian hama, pemilihan bibit unggul, dan melakukan manajemen lingkungan serta mengikuti langkah-langkah yang perlu diambil guna mengurangi risiko bulir hampa dalam tanam padi.

Bulir hampa bahkan kosong dapat menyebabkan penurunan hasil panen dan kerugian petani. Tapi itu sebuah tantangan agar penyebab dari bulir yang hampa dan bahkan kosong dicari penyebabnya sehingga ke depannya dapat diantisipasi.

Faktor genetik dan varietas padi

Sebelum tanam padi, petani penting memperhatikan kualitas dari bibit unggul yang digunakan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas padi yang akan dihasilkan.

Sebab, beberapa varietas kadang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menghasilkan bulir padi hampa bahkan kosong bila dibanding varietas lainnya.

Faktor genetik ini tentu dipengaruhi oleh hama dan juga lingkungan. Untuk itu, perhatikan pemilihan bibit unggul yang telah teruji terhadap hama dan kondisi lingkungan sehingga dapat membantu mengatasi gagal panen.

Gangguan pada fase generatif padi

Fase generatif ini merupakan periode kritis sebab terjadi masa pembuahan dan pembentukan bulir. Pada fase ini dapat terjadi gangguan misalnya areal sawah kekurangan air, terjadi serangan hama, padi stres akibat cuaca ekstrem yang melanda.

Dari beberapa faktor tersebut yang dapat menjadi penyebab bulir padi tidak mengalami perkembangan dan menjadi potensi padi menjadi hampa atau bahkan tidak berisi.

Untuk itu, penting bagi petani untuk meminimalisasi gejala tersebut di atas agar pada fase generatif bulir padi mengalami pembuahan dengan maksimal.

Kesalahan pengelolaan dan pemupukan

Pada fase ini kemungkinan terjadi dikarenakan pemupukan yang kurang tepat, kekurangan pengairan, dan bahkan pengairan yang berlebihan, serta pengaturan jarak saat tanam padi sehingga berpengaruh tumbuh kembang padi. Dengan demikian, lakukan pemupukan secara teratur sesuai kebutuhan padi.

Selain itu, perhatikan pengairan tanaman padi secara cukup dan hindari secara berlebihan serta atur awal tanam padi agar padi dapat tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai harapan.

Hama dan penyakit

Penyebab ketiga ini yang menyebabkan bulir padi mengalami hampa. Hal ini dikarenakan wereng, penggerek batang, dan blast.

Untuk itu, upayakan pengendalian hama dan penyakit secara teratur sehingga dapat mencegah kerusakan tanaman padi.

Namun upaya tersebut perlu dilakukan untuk meminimalisir keadaan namun pada musim yang lalu upaya itu akhirnya kandas meskipun masih tetap memberikan harapan meski kerugian tetap harus diterima dengan lapang dada.

Lalu tindakan yang dilakukan oleh orangtua saya dalam menyikapi panen padi tidak sesuai harapan adalah menerima keadaan meskipun sempat jatuh sakit. Apa yang telah diberikan Yang Maha Kuasa adalah itu yang terbaik untuk keluarga. Petani dapat memilih model penjualan yang ada di kampung Desa Sebakung jaya dengan memperhatikan keuntungan yang diperoleh. Model penjualan padi pada saat masih tergolong relatif stabil.

Model penjualan yang dipilih dapat berupa penjualan gabah padi. Tak hanya itu, petani dapat menjadikan padi menjadi beras dengan dioven terlebih dahulu tanpa dijemur. Hal ini sebagai antisipasi tenaga tambahan apabila dilakukan penjemuran. Memang perlu tenaga mandiri tapi perlu pengorbanan waktu. Apalagi bila sesaat terjadi hujan secara mendadak tentu memerlukan strategi dalam penanganan.

Selain itu, apabila petani kurang puas dengan metode itu, petani dapat menjemurnya terlebih dahulu sampai bulir padi kering dan menggiling hingga menjualnya. Semua metode itu ada plus dan minusnya dan tergantung pilihan ada pada petani disesuaikan keuntungan yang diperoleh.

Dari hasil tanaman padi yang belum sesuai harapan, bijak bagi petani untuk tetap bertahan hidup agar produksi padi terus ada. Pada musim bulan ini ada langkah yang diambil orangtua saya dalam menyikapi musim tanam padi atau diistilahkan sedang gadu.

Nah, saat musim sebelumnya orangtua saya menggunakan jasa tanam dengan memperhatikan jarak. Tapi untuk kali ini untuk meminimalisasi modal maka menggunakan metode tabila. Metode ini dilakukan penyebaran benih yang mulai tumbuh setelah perendaman tidak langsung disemai tapi langsung ditabur di areal sawah secara merata dengan memperhatikan supaya tidak terjadi penumpukkan.

Cara itu dilakukan sebagai pengurangan modal yang dimiliki agar petani tidak berhutang. Dengan begitu, petani hanya melakukan pencabutan padi apabila terjadi pertumbuhan yang berlebihan pada tempat yang sama. Memang jika dipandang masih bagus berjarak daripada langsung menabur benih. Tapi hal itu cara yang bijak karena tidak memaksakan keadaan yang justru dapat menambah hutang yang menjadi beban tambahan. Ya kalau hasil panen dapat diprediksi tapi jika tidak dapat diprediksi dan sewaktu-waktu hama datang menyapa petani sudah mengantisipasi semua dari awal.

***

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun