Produktivitas Seumur Hidup: Menanam Benih di Masa Muda untuk Ketenangan di Usia Senja
Setiap hidup memiliki fase tantangan sendiri. Begitu halnya kita yang masih muda yang memiliki energi berlebih untuk bisa mencapai target kehidupan. Namun seiring perjalanan waktu pertambahan usia tak bisa terelakkan. Masa tua adalah takdir kehidupan yang mesti kita nikmati. Untuk itu, pentingnya kita menanam benih di masa muda agar dapat menuai harapan di usia senja.
Menanam benih harapan di masa produktif tentu merupakan sebuah investasi jangka panjang. Tak dipungkiri pada masa muda banyak orang melewatkan waktu untuk bekerja keras meraih kebahagiaan di usia senja.
Investasi itulah sebagai modal bahagia di usia senja yang penuh makna dan ketenangan. Dengan tekad, semangat, kerja keras, dan keseimbangan hidup niscaya kita dapat melewati setiap proses kehidupan dengan meninggalkan kenangan yang berharga bagi anak dan cucu kita.
Produktivitas seumur hidup adalah sebuah harapan yang diinginkan setiap orang tidak hanya pencapaian material tapi sebuah fondasi yang kuat untuk meraih kebahagiaan jangka panjang. Sehingga dalam perjalanan hidup yang kita miliki perlunya menanam benih sebagai langkah penting persiapan menuai ketenangan dan kebahagiaan hidup di usia senja.
Saat kita kuat di usia muda, tentu banyak tenaga yang kita miliki begitu halnya ide dan inovasi. Dengan modal itu setidaknya kita merancang masa depan agar masa senja tidak menjadi beban untuk anak. Tapi masa tua masih terus produktif seiring waktu yang diberikan oleh Tuhan untuk kita gunakan sebijak mungkin.
Sebenarnya tulisan ini terinspirasi oleh bapak saya. Dari liburan kemarin bapak saya banyak cerita tentang banyak hal tentang kehidupan terutama persiapan di masa senja. Kekuatan yang dimiliki untuk mengelola lahan tidak mungkin bisa sekuat pada usia muda sehingga di usia senja perlu persiapan agar tetap menghasilkan dan dapat menuai hasil tanpa harus bekerja keras.
Investasi lahan yang telah dimiliki merupakan modal yang dimiliki oleh orang tua. Bagi seorang petani yang terus berupaya untuk bertahan hidup dan tidak ada keinginan untuk menciptakan beban kepada anaknya. Itulah yang dilakukan oleh orang tua.
Di usianya memang tergolong senja, bapak mulai menanam tanaman jeruk sebagai investasi jangka panjang. Namun, mengapa memilih tanaman jeruk?
Tanaman jeruk tidak sulit perawatannya dan cepat menghasilkan. Buahnya yang muda bisa dijual untuk pemenuhan kebutuhan warung makan sedangkan jika dijual tua bisa dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan bagi pelanggan.