Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyelami Ramadan: Keseimbangan dalam Navigasi Media Sosial

30 Maret 2024   08:26 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:29 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengguna media sosial(businessinsider.com)

Waktu yang kita miliki 24 jam dalam sehari semalam. Jika waktu tidak kita Kelola dengan bijak semua terasa menjadi beban bertambah. Mengapa bisa? Hidup perlu seimbang agar terjadi keteraturan begitu halnya dengan waktu untuk mengakses media sosial. Namun, kita perlu memperioritaskan waktu yang ada untuk ibadah, bersama keluarga tercinta, kegiatan positif, pekerjaan, dan sebaginya. Keberadaan media sosial untuk penunjang dalam kehidupan sehingga mendatangkan manfaat dalam setiap langkah hidup ini.

 Gunakan sesuai tujuan dan kebutuhan

Waktu yang kita miliki berharga apabila tidak kita gunakan dengan bijak. Maka gunakan media sosial secara sadar dengan memiliki tujuan yang jelas. Gunakan gawai yang kita miliki untuk memperoleh dan mendalami ilmu, berbagi kebaikan atau menyebarkan pesan untuk kebaikan agar kebaikan yang kita tanam dan kita nikmati kelak.

 Pilihkan konten dengan bijak

Kalau kita telusuri di media sosial luar biasa konten yang disajikan apalagi yang berpotensi negatif juga luar biasa. untuk itu pilihlah dengan bijak agar kosentrasi waktu kita untuk ibadah juga baik. Waktu kita sebaiknya untuk kosentrasi pada konten yang membangun, menginspirasi, dan juga mendidik. Dengan begitu, tujuan yang ingin kita capai minimal tercapai dan kita dijauhkan dari konten yang membuat kita seolah menikmati fatamorgana tanpa kontrol.

 Gunakan media sosial dengan bijak

Waktu kita di dunia hanya sebuah persinggahan. Sayang sekali jika membiarkan waktu yang ada dikendalikan oleh media sosial. Berharap sanjungan dari manusia banyak menelan kecewa tapi bila media sosial kita tanamkan kebaikan maka kebaikan itu akan kita petik di kemudian hari. Untuk itu, bijaklah bermedia sosial agar mendapatkan kebaikan bukan justru keburukan yang tak diinginkan.

             Hidup lepas dari gawai memang tidak mudah. Tapi menyeimbangkan penggunaan gawai sesuai kebutuhan itu adalah sebuah keputusan yang bijak. Memanfaatkan waktu yang kita miliki apalagi Ramadan adalah waktu yang berharga untuk terus berefleksi diri agar hidup yang kita miliki tidak penuh penyesalan. Semua perlu kontrol diri yang kuat untuk memikirkan dampak yang terjadi dan terus berupaya untuk tidak larut dalam godaan dalam penggunaan media sosial yang berlebihan. Apapun yang digunakan berlebih juga tidak baik sehingga harus sesuai porsi masing-masing.

          Dengan menggunakan media sosial secara bijak dan memperioritaskan kegiatan sesuai rencana dan nilai-nilai agama, insyaAllah kita dapat menyelami makna kehidupan terutama makna Ramadan. Sehingga kita dapat meningkatkan dan menguatkan spiritual dan muhasabah diri. Semoga kita selalu istikomah dalam setiap langkah yang kita pilih hingga hembusan napas terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun