Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teman Sejati: Mendukung Saat Dibutuhkan Tanpa Perasaan Ditinggalkan

16 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:31 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memperkokoh pertemenan(freepik.com/jcomp) 

Teman Sejati: Mendukung Saat Dibutuhkan Tanpa Perasaan Ditinggalkan

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari pergaulan. Apalagi kita sebagai manusia sosial tentu keberadaan kita memerlukan bantuan orang lain. Di tempat kerja atau organisasi, kita menjumpai banyak sekali karakter teman ada yang pendiam, ada yang suka jahil, ada yang cerewet, ada yang suka baper, ada yang suka pemarah, dan sebagainya. Pengenalan karakter itulah sangat penting untuk kita ketahui agar dalam setiap perbuatan dan tutur kata tidak meninggalkan luka di hati. Sebab, ada teman yang tak suka dengan gaya yang terlalu terbuka sehingga kita bisa adaptif dengan disesuaikan kondisi dan karakter seseorang.

          Dalam perjalanan waktu, tentu kita mengenal berbagai karakter teman. Hingga pada suatu hari kita dihadapkan dengan suatu proyek besar yang memerlukan dukungan dan bantuan semua pihak. Saat itulah kita bisa menilai mana teman yang ada pada kita di saat sulit yang menunjukkan kepeduliaannya sebagai nilai pertemanan. Hal tersebut berguna untuk membangun dasar yang kokoh dalam menjalin hubungan pertemanan yang berkelanjutan.

          Di saat sulit tersebut, teman ada menjadi pendukung baik di saat kita susah maupun bahagia. Dia hadir menjadi pendengar setia dan membuat hati kita tambah nyaman serta meberikan teguran jika kita melakukan kesalahan. Kehadirannya meringankan masalah dengan memberikan ide alternatif pemecahan atau membantu meringankan kerja proyek tersebut sehingga dapat mengurangi tingkat stress di pikiran. Dia selalu memberikan motivasi bahwa kita mampu menyelesaikan tugas tersebut meskipun cibiran teman lain hadir sebagai bumbu tantangan. Namun, penguatan itu membuat kita nyaman dan bahagia bila bersamanya.

          Itulah hadiah terindah yang Tuhan berikan kepada kita. Memiliki teman yang memiliki sefrekuensi sama akan melengkapi kehidupan. Visi dan misi dalam pandangan akanlah sama sehingga saat melangkah tidak akan ragu dan penuh keyakinan bahwa apa yang kita lakukan demi dampak yang besar. Untuk itu, kita perlu menjaga pertemanan agar menjadi saudara kita baik dalam segala keadaan. namun, sebaliknya. Apabila kita menjumpai di tempat kerja atau organisasi teman datang hanya saat dia perlu bantuan kita saja. Tapi saat dia tidak memerlukan seolah menghindari dalam hidupnya.

          Teman seperti itu dihadapan kita seolah memberikan dukungan tapi aslinya tidak. Bahkan ada teman yang tidak memiliki pendirian dan mudah terbawa arus lingkungan. bahkan untuk menyenangkan orang di depannya, dia rela bermuka dua dan mengatakan sesuatu di luar apa yang telah disampaikan. Hal tersebut tentu sangat meresahkan dan meninggalkan kesan bagi kita yang mendengarkan dari orang lain. Tapi, kita tidak perlu menghindari dan tetap tunjukkan perilaku baik meskipun hati kita terluka. Lalu bagaimana cara kita untuk menyikapnya

1.  kita tetap tenang dan jangan emosi. Saat dia datang pada kita tentu memerlukan bantuan. Kita dengarkan dengan baik dan usahakan jangan tunjukkan rasa kekesalan. Sesekali bantulah kesulitannya di saat kita  tidak sibuk.

2. Tolaklah dengan tegas dan sopan. Jika kita sedang sibuk dan ada target yang ingin kita tuju. Kita tidak selalu bisa mengabulkan setiap keinginan orang lain. Apalagi kita tahu karakternya. Kita bisa mengutarakan bahwa pada kesempatan ini tugas yang ada menyita banyak perhatian sehingga tidak bisa membantu. Meskipun dirinya memohon sesekali kita bisa menolaknya dengan baik. Sampaian alasan kita tidak bisa membantu meskipun dia tidak bisa menerimanya. Hal tersebut bukan urusan kita lagi. Yang terpenting kita tidak memaksakan kehendak kita harus bantu apalagi sangat merugikan waktu kita sendiri. Sementara tugas yang kita kerjakan juga memerlukan waktu dan perhatian.

3. Berilah saran alternatif untuk mengatasi masalahnya

Saat kita tidak bisa memberikan bantuan, di saat itulah kita dapat menyarankan kepada orang lain untuk membantu. Meskipun dia memaksa harus kita. Namun situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Maka saran itulah sebagai bentuk kepeduliaan kepadanya. Kita jangan sampai mengorbankan diri sendiri karena kita menolongnya. Kita tetap realistis dengan keadaan, jangan sampai berakhir bahwa kita selalu mengabulkan setiap keinginannya tanpa disadari.

          Dalam kehidupan selalu ada dinamika pertemanan yang kita jumpai. Namun, kita bisa memberikan penilaian dan memilih teman yang memberikan dampak baik bagi kita tanpa harus menunjukan sikap diskriminasi agar tidak meninggalkan luka di hati. Kita tidak lupa apa yang dilakukan pada kita sehinga itu sebagai refleksi diri bagaimana kita bersikap tegas pada situasi tertentu. Luka di hati akan terus terkenang meskipun kita berusaha menepisnya. Namun, dengan selalu berpikir positif setidaknya itu yang membuat kita nyaman dalam pergaulan. Biarlah waktu yang membuktikan bahwa keberadaan dia baik untuk kita dan justru sebaliknya. Saat itulah kita bisa belajar mandiri agar tidak selalu tergantung dengan orang lain dan kita terus berusaha belajar adaptif dengan keadaan sehingga bisa memberikan dampak pada diri kita dan sekitarnya.

          Kita juga jangan lupa pada teman yang mendukung kita saat kita sulit. Di saat dia sulit, maka kita juga andil dalam membantunya. Sesibuk apa pun diri kita setidaknya kehadiran kita dapat menemani harinya yang sulit dalam mengatasi keadaan. tunjukan rasa empati dan simpati kita agar dia tetap tenang dan penuh percaya diri bahwa setiap masalah ada pelangi indah yang menanti. Tunjukkan rasa kolaborasi bersama rekan lainnya untuk meringankan bebannya agar masalah yang ada untuk menguatkan kebersamaan dan menjalin kekeluargaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun