Pada saat perencanaan, guru perlu membuka wacana untuk membuat acara usai gotong royong yakni makan bersama meskipun itu hanya pencokan yang bahannya murid bawa masing-masing dan mengumpulkan pada saat gotong royong. Dengan begitu, akan ada obrolan untuk mengevaluasi yang telah dilakukan dan apa yang perlu dibenahi. Guru juga dapat memberikan apresiasi atas kinerja murid dan memberikan saran bagi murid yang masih belum berkontribusi agar ke depan bisa lebih bijak menggunakan kesempatan untuk kebersamaan.
Dengan cara sederhana tersebut sebagai upaya yang konsisten dapat membantu menggerakkan murid dalam gotong royong. Dengan sentuhan hati layaknya orang tua dapat membantu murid untuk peduli, tangguh, dan bertanggung jawab mengenai lingkungan sekolah. Dengan begitu, kegiatan gotong royong bukan sekadar kegiatan melibatkan fisik tapi mengajarkan sesuatu yang penting bagi perkembangan sosial dan moral murid untuk masa depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H