Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sampah Masalah Kita Bersama

18 Juni 2023   05:40 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:38 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah sampah selalu menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengurangi pemakaian sampah di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan agar sampah tidak berdampak pada lingkungan. Apalagi jika musim hujan datang tentu akan mendatangkan ancaman yang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk mengendalikan laju jumlah sampah yang semakin hari semakin memprihatinkan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Penanganan sampah tidak mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah semata dan juga bukan tanggung jawab dunia pendidikan. Untuk itu, perlu dukungan semua pihak tanpa terkcuali termasuk masyarakat setempat. Kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan menjadikan perilaku ramah lingkungan. Dengan ramah lingkungan, masyarakat tidak akan membuang sampah sembarangan. Dengan begitu, sampah akan terbuang pada tempatnya yang mengakibatkan lingkungan bersih dan jauh dari penyakit. Apalagi masyarakat memiliki keinginan untuk mengolah sampah.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Kepedulian masyarakat terhadap sampah sangat diharapkan oleh pemerintah. Dengan memiliki kepedulian tentu bumi yang ditempati akan nyaman. Kepedulian tersebut akan menumbuhkan kesadaran pribadi dengan melihat fenomena sampah yang tiap hari menjadi sorotan tajam pemberitaan seakan tak ada habisnya. Untuk itu, langkah yang efektif menangani sampah adalah dari gerakan diri sendiri kemudian memberikan contoh ke orang lain.

Gerakan masyarakat terhadap sampah dapat diawali dengan memikirkan banyak cara. Cara yang sederhana yakni dengan memisahkan sampah organik dan anorganik lalu  menjadikan sampah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki kegunaan seperti pupuk, kerajinan tangan, media pembelajaran, dan sebagainya. Cara pengolahan sampah dapat menerapkan metode 3R. Apa itu 3R? 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Melalui metode tersebut dapat memilah sampah dan mengelompokkan sampah berdasarkan kategorinya sehingga akan membuat tempat pembuangan sampah berdasarkan kategorinya. Dengan pemilahan yang tepat maka akan mudah mengolah sampah menjadi suatu hal yang bermanfaat.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Metode 3R adalah cara sederhana untuk menangani sampah. Yang pertama yakni reduce. Apa itu reduce? Reduce adalah cara mengurangi sampah dengan melakukan pengurangan pemakaian benda atau barang yang tidak terlalu diperlukan. Cara ini akan mengurangi keberadaan sampah misalnya dengan mengurangi pemakaian kantong plastik. Hampir setiap pembelian di toko kita selalu diberi kantong plastik sebagai tempat pengemasan. Coba bayangkan sehari berapa kantong plastik yang dipakai sekali kemudian dibuang? Padahal keberadaan kantong plastik tidak mudah terurai. Untuk itu, beralihlah penggunaan kantong plastik ke tas kain yang dapat digunakan berulang kali.

Jika di dunia pendidikan, kita bisa bekerja sama dengan orang tua menyiapkan bekal kepada buah hati atau bekerja sama dengan kantin dengan murid membawa tempat makan dan minum sehingga murid tetap mendapatkan makanan melalui tempat bekal yang dibawanya sendiri. Dengan cara tersebut lingkungan sekolah akan meminimalisasi jumlah sampah dan kesadaran murid akan sampah semakin baik. Apalagi kebiasaan tersebut perlu ditanamkan meskipun pada awalnya banyak pertentangan. Namun, akhirnya akan berdampaj baik terhadap perilaku dan lingkungan sekolah.

Kedua, reuse. Apa itu reuse? Reuse berarti cara memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Cara ini akan mengurangi jumlah sampah. Kita dapat menggunakan benda-benda yang tidak terpakai dengan membuat kreasi yang menarik misalnya kaleng susu dapat dibuat tempat pensil, kardus dapat dibuat tas atau pigura, dan sejumlah benda lainya yang dapat dimanfaatkan kembali sesuai kreasi masing-masing.

Jika di dunia pendidikan, kita bisa memasukan dalam sebuah P5 hidup berkelanjutna. Bagaimana tim P5 mengenalkan bank sampah, cara memanfaatkan sampah, memproses sampah sehingga menyulap menjadi suatu barang yang tak kalah dengan barang baru. Berbagai upaya yang dapat dilakukan phak sekolah untuk memanfaatkan sampah menjadi barang yang dapat digunakan sehingga murid akan tergerak dan bisa terinspirasi bahwa sampah merupakan ladang pekerjaan yang menjanjikan sebab bahan baku melimpah.

Ketiga, recycle. Apa itu recycle? Recycle merupakan cara mendaur ulang barang. Mendaur ulang berarti membuat barang baru. Setelah sampah dipisahkan maka aktivitas selanjutnya adalah mendaur ulang. Jika sampah itu organik maka akan diproses menjadi pupuk kompos yang sangat baik untuk nutrisi tanaman sehingga tidak menimbulkan bau. Sedangkan sampah anorganik dapat dikreasi menjadi barang-barang cantik misalnya membuat tas dari katong deterjen, membuat tas dari kardus, membuat tempat pensil dari kaleng susu, dan sebagainya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Nah, ternyata banyak cara yang dapat dilakukan agar kesadaran murid terhadap lingkungan semakin baik. Dengan melakukan kampanye dan kreasi dari sampah tak khayal ke depannya bumi yang kita cintai dapat semakin bersih dan rasa khawatiran akibat sampah dapat berkurang. Kita harus terus berusaha bagaimana caranya agar sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan dapat mendatangkan keuntungan bukan mendatangkan acaman yang menumbuhkan rasa takut berkepanjangan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Dengan cara-cara inovatif dan kreatif sampah yang awalnya sebagai barang yang kotor, bau, dan bahkan menjijikkan dapat disulap menjadi suatu yang bermanfaat. Ayo kita semua mulai memikirkan sampah demi kenyamanan bumi yang dihuni. Jika kita tidak peduli, siapa lagi? Di tangan kitalah sampah akan memiliki nilai ekonomis dan bahkan memiliki prospek usaha ke depan. Mari berbenah dengan melihat peluang sampah yang dapat mendatangkan lapangan usaha menjanjikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun