Lebih lanjut Andri Alindra mengatakan bahwasanya dalam bersaing di dunia kerja, pelajar Indonesia tidak boleh takut untuk merasakan kegagalan. Karena kegagalan itu akan membuat seorang pelajar menjadi semakin kuat untuk bersaing ke depannya.
Hal tersebut, katanya berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21. Dalam hal ini peserta didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan
Lebih lanjut nara sumber mengemukakan, program SMK PK bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja. "Sekolah yang terpilih dalam program SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi rujukan serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya," ujar Andri Alindra.
Sampai saat ini, lanjut Andri Alindra, jumlah SMK PK di Sijunjunh baru hanya satu yaitu SMK Negeri 5 Sijunjung. Sehingga Andri Alindra sangat berharap dengan adanya SMK PK di kabupaten sijunjung bisa menghasilkan tenaga siap pakai yang dapat langsung bersaing di dunia kerja.
Beralih ke tenaga pendidik sesuai dengan tema worshop yaitu mengenai kesiapan pendidik dalam menghadapi Industri 4.0. Seperti diketahui saat ini dunia bergerak secara dinamis dan tidak bisa diduga-duga. Setiap hari ada saja yang akan berubah.Â
Sehingga pendidik harus siap dalam menghadapi setiap perubahan dan menyesuaikannya ke dalam praktik pembelajaran. Supaya peserta didik dapat dan bisa melakukan sesuatu hal sesuai dengan perubahan dalam dunia.
Generasi muda sekarang yang lazim disebut sebagai generasi millenial atau generasi Z memiliki masa yang sungguh berbeda oleh para generasi para pendidik yang mengajar saat ini. Jenjang yang nyata ini tentu menimbulkan sebuah pertanyaan, "Apakah Pendidik Siap?"
Untuk memecahkan masalah ini, sebagai salah satu langkah yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 5 Sijunjung adalah dengan melaksanakan sebuah workshop yang nanti bisa berguna dalam membangun sebuah pola pikir para pendidik yang sering kali dibilang oleh generasi sekarang ini generasi lawas.Â
Sebuah pola pikir yang akan berusaha menyamakan persepsi sehingga jenjang antara pendidik dan peserta didik semakin merapat dan harapannya menghilang.
Workshop peningkatan budaya kerja ini pada akhirnya memberikan solusi yang pas bagi pendidik di SMK Negeri 5 Sijunjung dalam membangkitkan semangat untuk melakukan  perubahan dalam pola pikir para pendidik. Pola pikir dahulu yang hanya meluluskan peserta didik saja. Sekarang berubah menjadi siap mencetak peserta didik yang dapat bersaing di dunia kerja.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara, pendidik menggali terus ilmu ilmu yang ada. Pendidik selalu mengupgrade ilmu mereka. Pendidik selalu merasa ingin tahu tentang perubahan yang terjadi. Dengan pendidik semangat melakukan perubahan maka peserta didik akan dapat dipastikan bisa berubah. Pendidik SMK Negeri 5 Sijunjung bisa menghasilkan peserta didik siap bersaing di dunia kerja.