Mohon tunggu...
Anusapati Cannabis
Anusapati Cannabis Mohon Tunggu... -

Pernah Kuliah di Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Panitia Perang Dunia III #Serial Ayah 5

2 Juli 2015   13:45 Diperbarui: 2 Juli 2015   13:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Aku, Ayu, San,Kur, Hidup, Baik, Mbak Ribut, Misnok, Jibun, Patihin bahu membahu 5 hari berturut-turut. Arit, parang, cangkul beradu. Kami bekerja sejak pukul 08.00-16.00 Wib. Istirahat 1 jam saat Zuhur. Hari ke-6 kami bosan dan mulai beralih ke permainan Orang Kaya Orang Miskin yang diperkenalkan Misnok setelah pulang dari Jawa--tentu saja setelah naik bus 3 hari 3 malam.

 

Hasil karya 10 pasang tangan di belakang rumah hanyalah lubang tak sampai 30 cm kedalamannya dengan panjang 1 m dan lebar 0,5 m. Sangat tak efisien untuk berlindung dari rudal Amerika ataupun Israel--Bahkan dari serbuan anjing gila Pak Sakir pun mungkin tak bisa.

 

Ayah yang melihat gelagat bosan di wajah kami memasukkan dedak dan segala jenis sampah organik ke dalam lubang itu. Kata ayah, yang ia lakukan adalah proyek pupuk kompos.

 

Pikiranku sudah tak lagi mengkaji perang. Lagipula, pupuk kompos terlihat mampu meredam perang. Di halaman rumah Hidup, kami berbaris berhadapan dan mulai bermain Orang Kaya Orang Miskin.

 

"Kami orang kaya ya oma ya oma."

"Saya orang miskin ya oma ya oma."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun