Para siswa atau mahasiswa yang tidak melakukan atau mendengarkan sesuai yang senior katakan/perintahkan maka akan mendapat hukuman. Biasanya dimulai dengan hukuman ringan seperti mencoret wajah siswa/mahasiswa baru, melakukan push up bahkan bisa jadi sampai pada penyiksaan.
Sebenanarnya peralatan yang diwajibkan dibawa dan digunakan oleh siswa atau mahasiswa baru ini tidak ada manfaatnya. melainkan hanya membuat siswa/mahasiswa baru agar terlihat seperti seorang badut saja.
Mengapa masih ada juga hal-hal seperti ini, padahal kegiatan MOS dan Ospek dilakukan agar siswa atau mahasiswa baru lebih mengenal tentang sekolah atau universitas yang dia pilih. apa keterkaitan antara hal-hal yang menyangkut pengetahuan tentang sekolah dengan perlengkapan yang diwajibkan untuk dipakai atau dibawa siswa/mahasiswa baru ? jawabannya tidak ada.
Kemudian, apa dengan kekerasan yang dilakukan kepada siswa/mahasiswa baru dapat melatih ketahanan mental dan disiplin mereka ? tidak, sama sekali tidak. kenapa harus menggunakan kekerasan dan berakhir dengan korban jiwa.
Jika dilihat, pelaksanaan MOS dan Ospek lebih banyak mengandung hal-hal negative daripada hal-hal yang positif.
Mengapa MOS dan OSPEK tidak dilaksanakan sesuai tujuannya saja dan tidak usah ada hal-hal lain yang tidak bermanfaat yang dilakukan. maksudnya, tidak usah lagi dilakukan perploncoan tetapi siswa/mahasiswa baru lebih difokuskan terhadap pengenalan sekolah atau universitas yang dipilihnya.
Mulai dari pengenalan terhadap sesama teman, guru, fasilitas yang ada disekolah dan sebagainya. intinya lakukan dengan hal-hal yang positif yang nantinya akan bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar yang akan mereka tekuni.
Intinya lakukanlah MOS dan OSPEK dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi peserta didik agar mereka merasa senang dengan MOS dan OSPEK tersebut bukan malah merasa takut.
Â
Â
Â