Setelah penyemaian bibit, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menjadwalkan perawatan bibit. Terdiri dari penyiraman dan pemberian nutrisi pada bibit secara rutin. Setelah bibit tumbuh, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan pemindahan bibit dari wadah pot ke wadah polibag yang lebih besar.
Tahap akhir yaitu melakukan penataan tempat pojok tanam. Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga membuat rak sederhana dari kayu sebagai tempat tanaman agar terlihat rapi dan indah. Kemudian dilakukan cap tangan pada tembok di lokasi Pojok Tanam bersama peserta didik kelas IV dan V.
3) Evaluasi
Setiap hari Mahasiswa Kampus Mengajar 7 melakukan perawatan rutin meliputi penyiraman dan pemberian nutrisi untuk tanaman. Mahasiswa Kampus Mengajar 7 juga berkoordinasi bersama Guru Pamong dan Guru Kelas IV dan V untuk keberlanjutan program pojok tanam setelah masa penugasan Mahasiswa Kampus Mengajar selesai.
3. Â HASIL DAN PEMBAHASANÂ
3.1 Â Hasil Pengamatan
Pada tanggal  21 Februari 2024 pertama kali ke sekolah untuk melakukan observasi sekaligus wawancara, Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menemukan beberapa program yang dapat dilaksanakan dan sangat bermanfaat jika diterapkan di SDN 14 Cakranegara yaitu Optimalisasi Pojok Tanam Melalui Program Pahlawan Tangan. Setelah mengusulkan kegiatan Optimalisasi pojok Tanam  Melalui Program Pahlawan tangan ini dari pihak sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Pamong sangat mendukung program ini. Selain dijadikan pojok tanam peserta didik juga bisa menjadikan tempat pojok tanam ini sebagai tempat membaca yang biasanya kami sebut Clinik Literasi Ceria (CLC).
 Â
Pada saat pertama kali melihat lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pojok tanam ini memang terlihat sempit karena dijadikan gudang penyimpan barang yang sudah tidak digunakan namun kami tetap optimis ingin merubah gudang tersebut menjadi tempat yang nyaman dan bermanfaat bagi warga sekolah. Setelah beberapa kali melakukan pembersihan Mahasiswa Kampus Mengajar 7 mulai mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan seperti botol bekas, gunting, cat akrilik, lem tembak, tanah, bibit, dan kayu.
Mahasiswa Kampus Mengajar 7  mulai dengan mengajak peserta didik untuk menjalankan program pahlawan tangan atau membuat kreasi pot dari botol bekas yang sudah tidak digunakan. Untuk pelaksanaanya pada hari senin untuk kelas IV dan kelas V pada hari selasa pada jam SBDP. Sebelumnya mahasiswa meminta izin wali kelas terlebih dahulu untuk mengajak peserta didik  membuat kreasi pot dari botol bekas karena  menggunakan jam pelajaran. Pada saat pelaksanaannya mahasiswa menampilkan contoh pot dari botol bekas namun peserta didik dibebaskan berkreasi dalam membuatnya. Mahasiswa Kampus Mengajar mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok karena terkendala bahan. Peserta didik cukup antusias dalam membuat kerajinan dari pot. Mahasiswa juga menyiapkan Cat akrilik yang akan digunakan untuk menghias atau memberikan warna pada pot yang sudah dibuat. Pada saat pelaksanaan peserta didik membagi botol menjadi dua lalu merapikannya dengan gunting. Setelah itu bagian bawah botol digunting yang akan digunakan sebagai alasnya. Di bagian bawah botol di lubangi agar bisa memasukan tutup botol, namun tutup botol di lubangi terlebih dahulu agar pada saat penyiraman atau terkena hujan air bisa mengalir. Setelah itu peserta didik memasukan tutup botol ke lubang bawah botol dan menggunakan lem tembak agar lebih kuat dan tidak mudah lepas.