Mohon tunggu...
Suci SyamsaHawa
Suci SyamsaHawa Mohon Tunggu... Lainnya - Study Hard

Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Ijarah dalam Perbankan Syariah

24 Juni 2021   10:50 Diperbarui: 24 Juni 2021   11:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ijarah. Photo by Scott Graham on Unsplash 

Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua dari kita yang memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder seperti, mobil dan kebutuhan lainnya. Oleh karenanya, lembaga keuangan bank, maupun nonbank menawarkan system pembiayaan Ijarah ini atau yang kita kenal dengan sewa-menyewa.

Al-ijarah berasal dari kata al-Ajru yang berarti al'iwadhu yang artinya ganti, al-Ajru dalam konteks pahala diartikan dengan upah.

Al-ijarah secara terminology adalah suatu jenis akad atau transaksi terhadap suatu manfaat yang dituju, tertentu, bersifat mubah, dan boleh dimanfaatkan dengan cara memberi imbalan tertentu. Menurut ulama (Syafi'iyah).

Dikutip dari Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 09/DSN/MUI/IV/2000, menyatakan bahwa ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri, dengan demikian dalam akad ijarah tidak ada perubahan kepemilikan, tetapi hanya pemindahan hak guna saja dari yang menyewakan kepada penyewa.

Hukum sewa-menyewa (ijarah) adalah mubah atau boleh dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam syara' berdasarkan al-Quran dan sunah. Dalil yang menguatkan sewa-menyewa (ijarah) ini terdapat dalam firman Allah SWT. 

Dalam surat al-Qashas ayat 26:                                                                                                                    

                                                                                                                                                                     

Artinya: "Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."

                                                                                                                                                                                                 

 "Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering." (HR. Ibnu Majah, shahih).

Lalu bagaimana sewa-menyewa (ijarah) dalam system perbankan syariah?

Pada perbankan syariah, ijarah merupakan suatu transaksi sewa-menyewa dimana pihak bank atau lembaga keuangan bertindak sebagai penyewa yang menyewakan beberapa harta atau benda yang dapat dimanfaatkan seperti, bangunan, rumah, mobil, dan barang-barang lain yang yang dapat diperoleh manfaatnya kepada nasabah berdasarkan kesepakatan di antara kedua belah pihak pada saat akad.

Sewa-menyewa dalam hukum Islam tidak bertentangan dengan etika ekonomi Islam, karena ada perbedaan besar antara sewa dan bunga yaitu sewa adalah atas tanah, harta benda yang dimanfaatkan, sementara bunga di atas modal.

Dan pada perbankan syariah, al-ijarah dibagi menjadi dua yaitu, pertama ijarah mutlaqah atau leasing, adalah proses sewa menyewa yang biasanya kita temui dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Kedua adalah al-ijarah al-Muntahiya bit-Tamlik adalah perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan inilah yang membedakan ijarah al-muntahiya bit tamlik dengan ijarah biasa yang ada dalam lembaga keuangan konvensional.

Jadi, yang membedakan antara sewa-menyewa dalam perbankan konvensional dan perbankan Islam adalah pada perbankan Islam ada sewa yang pada akhir kontrak diberikan pilihan/opsi kepada pelanggan untuk memiliki barang atau tidak, dan ini disebut pembelian sewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun