Satu pertanyaan yang sering saya jumpai dari kawan saat mulai menulis opini: Bagaimana cara mulai menulis opini?
Pada artikel ini, saya bukan mengajak pembaca untuk membuat sebuah karangan, namun saya ingin berbagi cara mulai membuat paragraf yang efektif. Sehingga, tertuang menjadi gagasan yang berisi, mampu memberi pencerahan dan memberi pemahaman pada pembaca. Tujuannya satu membuat gagasan yang utuh dengan argumentasi yang kuat.
Proses ini saya pelajari cukup lama, setelah sekian lama tulisan saya ditolak oleh harian Kompas. Setidaknya, hampir dua tahun berjuang hingga akhirnya terbit juga di harian itu tahun 2018, tepatnya 28 Maret 2018.Â
Penolakan-penolakan dari redaktur kompas saya anggap jadi pembelajaran yang berarti, sampai akhirnya saya menyadari satu persoalan yang penting dialami oleh setiap penulis, yaitu bagaimana mulai menulis.Â
Saking seringnya gagal menulis, draft artikel opini yang sudah saya mulai tulis, saya tinggal begitu saja, atau saya selesaikan sekenanya. Ujungnya, ternyata ditolak juga. Di artikel ini saya coba mengulas, apa dan bagaimana masalah ini saya selesaikan.Â
Dari ragamnya masalah penolakan yang saya hadapi, saya coba merumuskan berbagai kemudahan supaya proses menulis menjadi semakin mudah. Resep ini berlaku bagi saya karena berhasil menulis ke harian Kompas selama dua tahun berturut-turut. Setidaknya ada 11 artikel sampai opini terakhir tanggal 22 juni 2020 ini. Semoga resep ini juga bermanfaat untuk yang lain.
Mari kita mulai: gagal "mulai" menulis karena apa? "bagaimana memilih kata yang pas?", "kalimat apa yang bisa kita gunakan?". Tidak tahu cara memulainya, "kata apa yang tepat?" Persoalan ini sering muncul di benak saya, saat baru mau mulai menulis artikel.Â
Sekarang, saya cenderung mencoba selalu lebih praktis mengawali sebuah kalimat. Namun, setelah kalimat terpilih pun kadang masih menimbulkan pertanyaan, "kok kurang sreg ya", "kok jelek ya", "kok gini amat ya". Tenang saja, itu semua proses yang diperlukan dalam mulai menulis.
Cobalah membuat kalimat pertama yang praktis sesuai tema atau materi yang ingin ditulis menjadi opini, supaya semakin semangat untuk melanjutkan menulis opini.
Terus, bagaimana baiknya? Mari kita ikuti saja proses itu.Â