Sebait sajak menembus halimun pagi
Saat fajar mulai menapak, singsingkan cahaya mentari
Sementara para penggembira malam masih lelap
Menutup harinya dalam mimpi tak berujung
Kata demi kata perlahan mulai terangkai
Menjalin menelusuri makna hakiki  teramat dalam
Bahwa hidup ini sederhana
Menjadi rumit karena nafsu lebih berkuasa
Ketimbang pikiran jernih dalam membaca
Makna hidup dalam kehidupan  yang sesungguhnya
Seperti awalnya, saat kali pertama dicipta oleh-Nya ...
*****
Kota Malang, Oktober di hari kesembilan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.  Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!