Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Asa Membayang

13 September 2024   21:31 Diperbarui: 13 September 2024   21:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada sepi yang belum beranjak
Kepada rembulan yang meredup
Selalu kutanya, sampai kapankah?

Keriuhan datang silih berganti tiada henti
Menyoal ini menyoal itu
Semua mengharu biru pada arah tak menentu
Mengatasnamakan cita ideal, namun semu dan palsu

Haruskah terus begini dan selalu begini?
Tak ingin berujung  di setiap jalan yang ditempuh
Sementara, cita dan harapan sejati masih tercanang
Tak lekang tak lapuk oleh panas dan hujan
Meski waktu terus bergulir, tiada kuasa dianulir

Keadilan dalam keseimbangan di segenap sendi kehidupan
Akankah hanya sebagai mimpi tak terbeli di negeri ini?

Sunyi yang mengikis mimpi 
Ricuh yang membunuh cita dan harapan indah
Menyeruak di sela asa yang selalu membayang

*****

Kota Malang, September di hari ke tiga belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat. 
   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun