Jika pemerintah tidak ingin dihujat apalagi didemo, atau sekolah tidak terjebak kepada melakukan tindakan tidak terpuji, maka sebaiknya pemerintah atau Kemdiknas, mengembalikan sistem penilaian dan kelulusan seperti yang pernah dilakukan dulu (pada kurikulum 1984 s.d 1994), saat itu ada istilah EBTANAS dan NEM.
Nilai Ebtanas Murni (NEM) saat itu bukanlah penentu kelulusan siswa. Cukuplah nilai itu dijadikan sebagai Pemetaan Nilai di suatu daerah. Bukan penentu kelulusan. Berapa banyak siswa yang dulu NEM-nya anjlok, toh sekarang mereka bisa sukses di dunia kerja dan bisnis. Saat itu, guru dan sekolah tidak memiliki beban sama sekali untuk "membantu meluluskan" siswanya. Berbeda 100% dengan sistem sekarang. Dimana guru atau panitia ujian di sekolah banyak melakukan tindakan tidak jujur.
Semoga tulisan ini dibaca oleh Pak Menteri, Bapak Muhammad Nuh sebagai renungan dan pemikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H