Mohon tunggu...
Subi Sudarto
Subi Sudarto Mohon Tunggu... Administrasi - Koordinator Pendidikan Kesetaraan

Alumni Pascasarjana universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka UN dan Ujian Kesetaraan

24 Maret 2021   13:14 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peserta ujian tingkat satuan pada pendidikan kesetaraan adalah peserta didik yang terdaftar di daftar nominasi peserta ujian pada data pokok pendidikan (Dapodik).  Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

Peserta didik pendidikan kesetaraan adalah anak usia sekolah dan dewasa yang belum mampu menyelesaikan SD, SLTP, dan SLTA. Mereka menemui kendala untuk bisa mengikuti model pembelajaran di sekolah formil.

Bisa dikategorikan peserta didik kesetaraan ialah warga negara yang belum menyelesaikan pendidikan karena keterbatasan yang dimiliki baik di bidang ekonomi, sosial, budaya atau karena kondisi geografis.

Tak salah jika pendidikan kesetaraan yang disebut sebagai pendidikan alternatif dan punya peranan strategis untuk mengatasi masalah pendidikan masyarakat yang beragam tadi. Bila dilihat dari sisi latar belakang sosial ekonomi peserta didik kesetaraan adalah masyarakat kurang mampu dengan jenis profesi sebagai buruh, petani, nelayan, perambah hutan, masyarakat di daerah terpencil, dan lain sebagainya. 

Namun, ada juga kelompok masyarakat degan ekonomi kuat di perkotaan yang karena kurang bisa menerima sistem pendidikan persekolahan mereka mengadakan kegiatan pendidikan sekolah rumah (home schooling) yang hasil akhir ujiannya mengikuti pendidikan kesetaraan. Jadi, layanan pendidikan kesetaraan memberikan kesempatan kepada setiap warga negara yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa terkecuali.

Tantangan

Tantangan pendidikan kesetaraan ke depan adalah semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan orientasi pendidikan, tuntutan kualitas penyelenggaraan dan membangun citra pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif.

Selain kondisi tersebut, jumlah pengangguran yang besar, kemiskinan masyarakat, masih rendahnya pendidikan penduduk, dan perlunya pengembangan keterampilan masyarakat menjadi fokus untuk layanan pendidikan kesetaraan di masa depan.

Adapun capaian target program Paket C selama 2015-2018 tercapai 100%, sedangkan untuk 2019 hanya mencapai 79,67%. Lonjakan jumlah peserta didik program Paket C terjadi sangat signifikan terutama pada 2018 dan 2019. 

Pada 2018 peserta didik Paket C naik sekitar 123.000 orang dibandingkan 2017. Sedangkan jumlah peserta didik Paket C pada 2019 adalah sebanyak 614.029 orang atau naik sekitar 270.000 orang dari tahun sebelumnya. 

Jika dilihat selama periode 5 tahun, lonjakan jumlah peserta didik paket C tersebut sungguh sangat signifikan karena kenaikan jumlah peserta didik selama periode tersebut mencapai sekitar 580.000 orang, atau naik sekitar 20 kali lipat dibandingkan kondisi awal 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun