Mohon tunggu...
Subhan Tomi
Subhan Tomi Mohon Tunggu... Perawat - Belajar84

Belajar menulis bukan karena ingin terkenal tetapi karena peduli. Sebelah Tangan Tidak Akan Bertepuk

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ambisi Les Bleus vs Albiceleste Mengangkat Trofi untuk Ketiga Kalinya di Qatar?

18 Desember 2022   12:24 Diperbarui: 18 Desember 2022   12:46 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala dunia Qatar 2022 (Istimewa).

Prancis memiliki Mbappe yang sangat lincah di setiap pertandingan. Ia bersama Lionel Messi dan Olivier Giroud memimpin daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2022.

Prancis adalah juara bertahan Piala Dunia 2022 dan pelatih Didier Deschamps berharap timnya bisa menjadi negara ketiga yang menang berturut-turut setelah Italia (1934, 1938) dan Brasil (1958, 1962).

Edisi 2022 akan menjadi penampilan ke-16 mereka di Piala Dunia, yang telah mereka menangkan sebanyak dua kali (1998, 2018). Ini akan menjadi dorongan bagi tim Prancis jika mereka bisa kembali memenangkan trofi liga paling bergengsi.

Prancis hanya berjarak satu kemenangan lagi untuk mengalahkan Argentina untuk mengangkat Trofi Piala Dunia ketiga pada Minggu (18/12).

Tarian para pemain dari berbagai budaya dan ras, dipadukan dengan sepak bola gaya Eropa yang efektif, menciptakan jenis sepak bola khusus yang membantu mereka memenangkan kejuaraan pertama mereka memenangkan Piala Dunia pada tahun 1998, hampir mengulanginya pada tahun 2006 dan memenangkan kejuaraan pertama kali pada tahun 1998. kedua kalinya pada tahun 2018. 

Selain itu, Didier Deschamps juga akan tercatat dalam sejarah Les Bleus sebagai pelatih timnas menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut.

Menjelang partai final Piala Dunia 2022, tim Prancis mendapat kabar buruk. Kabar tersebut mengganggu persiapan The Blues dalam menghadapi Argentina.

Berasarkan laporan Sportbible, dua pemain Prancis saat ini sedang jatuh sakit. Mereka adalah Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot. Dua pemain itu dikabarkan terserang dengan virus aneh dengan gejala mirip dengan flu MERS.

Virus aneh yang menyerang dua pemain tersebut kemudian dikenal dengan virus flu Camel, sebuah virus yang kerap ditemui di negara Timur Tengah, termasuk Qatar. Kini virus tersebut menyebar ke pemain lainnya.

Pelatih tim Prancis harus memikirkan baik-baik komposisinya sebelum pertandingan, karena ada beberapa pemain yang harus absen.

soal statistik, Argentina punya sejarah yang apik pernah dua kali menjadi juara Piala Dunia yakni 1978 dan 1986.

Messi memenangkan perghargaan apapun dalam kariernya, namun dia belum pernah sekalipun membawa timnas Argentina angkat trofi turnamen ini, dia pernah membawa Albiceleste ke final pada 2014, tetapi Argentina kalah dari Jerman.

Argentina tidak mudah mencapai final Piala Dunia. Di laga pembuka, tim berjuluk Albiceleste itu dikalahkan oleh Arab Saudi dengan skor 1-2. Namun setelah itu, Messi mampu memimpin Argentina mengalahkan Meksiko dan Polandia di babak penyisihan grup.

Argentina dari masa ke masa selalu memiliki gelandang dan striker yang efektif dan atraktif peluang emas untuk mencetak gol bagi para striker. Dalam hal ini, di mana gelandang atau bahkan bek ingin melihat atau menciptakan peluang secara kreatif, penyerang seperti Messi atau Alvarez akan dengan mudah memanfaatkannya. Akan menjadi kejutan dan hadiah pensiun yang luar biasa jika Lionel Messi dan Argentina mengangkat trofi pada Minggu malam.

Sejarah pertemuan Argentina dan Prancis 

Argentina vs Prancis telah bertemu sebanyak 5 kali. Namun, Argentina menang dengan empat kemenangan.S edangkan Les Bleus hanya satu. Namun kemenangan Prancis hanya datang di laga terakhir, yakni babak 16 besar Piala Dunia 2018. Tim besutan Didier Deschamps itu menang 4-3. 

Secara total, Argentina dan Prancis telah bertemu 3 kali di Piala Dunia. Selain edisi 2018, keduanya bertarung di Piala Dunia 1930 dan Piala Dunia 1978. Argentina memenangkan kedua laga tersebut.

Kecerdasan dan kematangan emosi pemain kedua tim akan menjadi penentu. Selain menghadapi tekanan untuk menang, keegoisan para pemain bintang kemungkinan besar akan menjadi bumerang. 

Baik bagi Argentina maupun Prancis, kemungkinan kecerobohan emosional menurut saya sama, jadi pandangan ke depan pelatih dan kepala dingin kapten akan menjadi salah satu faktor penentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun