Mohon tunggu...
Subhan Tomi
Subhan Tomi Mohon Tunggu... Perawat - Belajar84

Belajar menulis bukan karena ingin terkenal tetapi karena peduli. Sebelah Tangan Tidak Akan Bertepuk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hentikan Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA

6 Desember 2020   21:04 Diperbarui: 6 Desember 2020   21:18 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia ini adalah kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu dalam memerangi HIV, menunjukkan dukungan mereka kepada orang dengan HIV, dan mengingat mereka yang telah meninggal karena penyakit terkait HIV.

HIV dan AIDS memiliki arti yang berbeda. HIV adalah sebutan untuk virus penyebab AIDS, yakni Human Immunodeficiency Virus. Sementara AIDS (Acquired Immunodeficiency Virus) adalah kumpulan gejala fisik yang terjadi akibat infeksi HIV. ODHA orang dengan HIV/AIDS.

Stigma dan diskriminasi telah menjadi hukuman sosial oleh masyarakat di berbagai belahan dunia terhadap pengidap HIV/AIDS yang bisa bermacam-macam bentuknya.

UNAIDS adalah program pendukung utama untuk aksi global terhadap epidemik HIV dan AIDS membedakan stigma dalam beberapa kategori, yaitu :

Stigma instrumental AIDS
Ketakutan atas hal yang berhubungan dengan penyakit mematikan dan menular. Maksudnya adalah stigma muncul akibat dari faktor penyebab dan akibat dari HIV dan AIDS, sebagai contoh masyarakat memberi stigma pada ODHA sebagai orang yang akan mati.  

Stigma simbolis AIDS
Pengunaan HIV dan AIDS untuk mengekspresikan sikap terhadap kelompok sosial atau gaya hidup tertentu yang dianggap berhubungan dengan penyakit tersebut, seperti seseorang menjadi ODHA karena pergaulan pada masa lalu yang suka berganti-ganti pasangan.

Stigma kesopanan AIDS
Hukuman sosial atas orang yang berhubungan dengan isu HIV dan AIDS atau orang yang positif HIV, seperti ODHA dikeluarkan dari tempat kerja dengan tidak hormat.

Sampai saat ini, masih saja ada anggapan bahwa HIV/AIDS penyakit "kutukan" dan hanya diidap oleh penjaja seks. Sebagian orang percaya bahwa HIV/AIDS bisa menular hanya dengan bersentuhan langsung dengan pengidapnya. Anggapan tersebut salah dan perlu segera dibenarkan untuk mencegah terjadinya diskriminasi pada ODHA di kehidupan sehari-hari.

Stigma dan diskriminasi biasanya terjadi akibat ketakutan yang berlebihan akan tertular penyakit ini. Masalah lain yaitu penyakit ini dianggap sangat mematikan dan belum ditemukan obatnya, serta anggapan bahwa penyakit tersebut hanya ditularkan akibat dari perilaku menyimpang sehingga dianggap merupakan aib bagi pengidap dan keluarganya. Padahal, jika benar-benar dipahami dan dimengerti cara penularanya, sebenarnya penyakit ini dapat dicegah tanpa harus menjauhi apalagi sampai melakukan stigma dan diskriminasi terhadap para pengidapnya.

Akibat dari masih banyak informasi yang salah tentang HIV/AIDS di kalangan masyarakat. Sehingga menimbulkan stigma yang berdampak diskriminasi pada ODHA, seperti mengusir dan mengasingkan ODHA di masyarakat, memecat ODHA yang bekerja, menceraikan pasangan yang berstatus HIV positif, dan perilaku diskriminatif lainnya.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap permasalahan kesehatan setidaknya kita harus mengetahui hal sebagai berikut :

Kesalahan Informasi tentang HIV/AIDS
Edukasi tentang penularan HIV dan pemutusan rantai stigma menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh Pemerintah dan berbagai komunitas.

Penyakit ini lebih rentan terjadi pada orang yang melakukan seks tanpa kondom, menggunakan jarum suntik yang tidak steril, dan anak yang memiliki ibu dengan status HIV positif (penularan selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui). HIV/AIDS tidak bisa menular udara, termasuk melalui batuk, bersin, alat makan, toilet, jabatan tangan, dan duduk sebelahan.

Kurangnya Informasi tentang Dampak Negatif Stigma pada ODHA

Stigma negatif pada kehidupan pribadi ODHA, keluarga, masyarakat, status sosial dan upaya pemerintah dalam mengatasi HIV/AIDS seperti yang sering terjadi sebagai berikut :

Melanggar hak asasi manusia. Di antaranya hak untuk bekerja, membangun rumah tangga, mendapat akses pelayanan kesehatan dan kehidupan yang layak

Menutup kesempatan bagi ODHA untuk mengembangkan diri, termasuk untuk mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak.

Membuat ODHA mengasingkan diri dari keluarga,lingkungan masyarakat Sehingga membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya.

Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat. Stigma membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya karena rasa malu untuk memeriksa kesehatannya. Akibatnya, ODHA tidak akan mendapat pengobatan dan perawatan yang bisa meningkatkan risiko kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat.

Stigma pada ODHA tentu tidak bisa dibiarkan. Kesalahan informasi tentang HIV/AIDS perlu dibenarkan untuk mencegah perilaku diskriminatif pada ODHA agar tidak memperburuk kondisi ODHA. Karena seringkali, penyebab kematian ODHA bukan penyakit yang diidapnya, tetapi perilaku diskriminatif yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk mendapat pengobatan dan perawatan yang layak.

Sebagai masyarakat sudah semestinya kita tidak memperlakukan ODHA secara diskriminatif dan memberikan kesempatan bagi ODHA didalam kehidupan bermasyarakat, dukungan sosial membuat penderita HIV/AIDS tidak merasa sendiri dan merasa disayangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun