Kesalahan Informasi tentang HIV/AIDS
Edukasi tentang penularan HIV dan pemutusan rantai stigma menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh Pemerintah dan berbagai komunitas.
Penyakit ini lebih rentan terjadi pada orang yang melakukan seks tanpa kondom, menggunakan jarum suntik yang tidak steril, dan anak yang memiliki ibu dengan status HIV positif (penularan selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui). HIV/AIDS tidak bisa menular udara, termasuk melalui batuk, bersin, alat makan, toilet, jabatan tangan, dan duduk sebelahan.
Kurangnya Informasi tentang Dampak Negatif Stigma pada ODHA
Stigma negatif pada kehidupan pribadi ODHA, keluarga, masyarakat, status sosial dan upaya pemerintah dalam mengatasi HIV/AIDS seperti yang sering terjadi sebagai berikut :
Melanggar hak asasi manusia. Di antaranya hak untuk bekerja, membangun rumah tangga, mendapat akses pelayanan kesehatan dan kehidupan yang layak
Menutup kesempatan bagi ODHA untuk mengembangkan diri, termasuk untuk mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak.
Membuat ODHA mengasingkan diri dari keluarga,lingkungan masyarakat Sehingga membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya.
Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat. Stigma membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya karena rasa malu untuk memeriksa kesehatannya. Akibatnya, ODHA tidak akan mendapat pengobatan dan perawatan yang bisa meningkatkan risiko kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat.
Stigma pada ODHA tentu tidak bisa dibiarkan. Kesalahan informasi tentang HIV/AIDS perlu dibenarkan untuk mencegah perilaku diskriminatif pada ODHA agar tidak memperburuk kondisi ODHA. Karena seringkali, penyebab kematian ODHA bukan penyakit yang diidapnya, tetapi perilaku diskriminatif yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk mendapat pengobatan dan perawatan yang layak.
Sebagai masyarakat sudah semestinya kita tidak memperlakukan ODHA secara diskriminatif dan memberikan kesempatan bagi ODHA didalam kehidupan bermasyarakat, dukungan sosial membuat penderita HIV/AIDS tidak merasa sendiri dan merasa disayangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H