Mohon tunggu...
SUBHAN AKBAR SAIDI
SUBHAN AKBAR SAIDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis; Jalan menuju kemerdekaan sesungguhnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wajah Dunia Pasca Pandemi

1 November 2022   17:45 Diperbarui: 1 November 2022   17:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga: Konsep yang di cita-citakan Prof Soepomo pada saat sidang BPUPKI (parental state). Pemikiran ini didasarkan pada prinsip persatuan antara pemimpin dan rakyat dan prinsip persatuan dalam negara seluruhnya. 

Dalam Susunan persatuan antara rakyat dengan pemimpinnya itu, segala golongan diliputi semangat gotong-royong dan kekeluargaan. Inilah struktur sosial asli bangsa Indonesia. Terbukti pada saat pandemi semangat gotong royong mulai digaungkan melalui tagar rakyat bantu rakyat.

Tantangan dan Rekomendasi Kritis

Alam terus berubah, manusia perlu menyesuaikan diri. Pada tahun 2045 Indonesia genap berusia 100 tahun yang berarti 100 tahun emas. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045. 

Bukan tanpa sebab maupun alasan Generasi Emas 2045 itu digaungkan. Pasalnya, ada satu "harta karun" yang sejatinya bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya. 

"Harta karun " itu bernama bonus demografi. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. 

Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. 

Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari. Jadi untuk menghadapi fenomena ini tergantung bagaimana sikap semua pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah menghadapi bonus demografi ini.

Tantangan akan lebih berat, kita perlu bersiap dari sekarang. Dulu, semua orang bisa memperoleh pekerjaan dengan pendidikan yang layak. 

Namun hari ini, banyak orang yang memeliki pendidikan yang tinggi sekalipun belum tentu mendapatkan pekerjaan yang layak. Bahkan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan akan menjadi Useless. Namun dengan munculnya Artficial Intelegence maka Useless nya akan meningkat. 

Oleh karena itu, penting untuk kita agar meningkatkan kemampuan beradaptasi dan eksplorasi terhadap hal-hal baru. Hidup rill di hari ini sembari mempersiapkan kehidupan yang akan datang. Begitupun dengan pemerintah, pemerintah harus memiliki leadership untuk beradaptasi dan mengeksplorasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun