Nama                   :  SubhanadiÂ
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :Â 2410416310001
Kelas                    :  A
Dosen pengampu       :  Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Program Studi          :  S1 Geografi
Fakultas                :  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata Kuliah             :  Pengantar Lingkungan Lahan Basah
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â Universitas Lambung Mangkurat
Pemanfaatan lahan basah adalah cara kita menggunakan wilayah yang selalu atau sering tergenang air, seperti rawa, hutan bakau, dan danau, untuk berbagai tujuan.
Mengapa lahan basah penting?
 Sumber daya alam: Lahan basah kaya akan sumber daya seperti ikan, tanaman obat, dan bahan bakar alam
Contohnya tempatnya adalah Pertanian, Perkebunan, Pertenakan, Perikanan dan Tanaman PanganÂ
Berikut hasil wawancara saya di Kacamatan Banjarmasin SelatanÂ
1. Nursinah (60 tahun )
Hasil dari  wawancara yang saya lakukan ke Bu nursinah, diperoleh informasi bahwa beliau sudah menjadi peternak sapi selama kurang lebih 15 tahun. harga 1 ekor sapi ditempat Bu nursinah berkisar 10-20 juta tergantung ukuran sapi yang di pilih. Biasanya orang-orang akan menjual tanduk sapi ke Bu nursinah, kata beliau tanduk nya akan di jual ke jawa, harga 1 pasang tanduk di hargai 40 ribu rupiah.
2. Pak Nasrulah (50)
     Berdasarkan wawancara yang saya lakukan bersama pak Nasrulah, di peroleh informasi bahwa pak nasrulah sudah menjadi petani selama 5 tahun, awal mula menjadi petani karena bapak beliau meninggal. Kendala yang dialami pa nasrulah adalah gagal panen dikarena kan pasang surut air yang tidak jelas. Sekali panen biasanya pa Nasrulah mendapat kurang lebih 6-8 karung padi, hasil panen tersebut kemudian dijual dan sebagian akan dikonsumsi.
3. Ibu Mahlina (43)
   Berdasarkan hasil wawancara dengan bu mahlina, diperoleh informasi awal mula terbentuk nya budidaya ikan lele di daerah tersebut karena mendapat bantuan dari pemerintah  500 bibit ikan lele yang di kelola hingga saat ini. Pakan yang digunakan untuk memberi makan ikan lele tersebut ialah kepala ayam, ceker ayam dan perut ikan. Biasanya, ikan lele akan panen setengah bulan sekali sebanyak 50 kg yang akan di ambil oleh pembeli ikan tersebut.
4. Pak Samsul
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan pa samsul, diperoleh informasi bahwa di daerah tersebut selain budidya ikan lele ada juga budidaya ikan patin. Kelebihan budidaya ikan patin ialah pertumbuhannya cepat dan mudah beradaptai dengan lingkungan. Kekurangan dalam budidaya ikan patin adalah memerlukan tempat yang luas. ikan patin akan siap dipanen dalam jangka waktu 6-7 bulan, sekali panen biasanya mendapat kurang lebih 500-600 ekor dan hasil panen tersebut akan dijual ke rumah makan sekitar situ.
5. Ibu Wahidah
   Dari hasil wawancara yang saya lakukan kepada bu wahidah, diperoleh informasi bahwa beliau telah menjadi petani kurang lebih 10 tahun. Jenis tanaman yang ditanam ialah padi, Biasanya benihnya ditanam bulan maret atau april dan akan di panen bulan september atau oktober. Panen di daerah tersebut hanya bisa 1 kali dalam setahun dikarenakan air yang tidak menentu pasang surutnya yang menyebabkan padi terendam yang berakibat padi akan mati. Sekali panen bu wahidah akan mendapat 4 karung besar padi, Hasil panen bu Wahidah tidak untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri.
6. ibu yati ( 42 )
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu yati, diperoleh informasi bahwa tambak yang ia miliki duluanya adalah sekolah dasar ( SD ) yang dialih fungsikan menjadi perumahan dan tambak ikan.
kegiatan ibu yati sehari hari menangkap ikan ditambak untuk di konsumsi pribadi
7. kai Wahab ( 60 )
Awal mulanya jadi pembudidaya ikan lele karena mendapatkan bantuan dari bank, kai Wahab mendapatkan bantuan berupa keramba, bibit dan pakan.
Walikota melakukan kegiatan tabur benih bibit ikan di sepanjang aliran sungai tempat kai Wahab.
kai Wahab melakukan pemanenan dalam purun waktu 3 bulan, sekali panen kai Wahab mendapatkan kurang lebih 80 sampai 100 kilo ikan lele hasil panen tersebut akan dijual ke pasar atau rumah makan.
8. pa Irwan ( 53 )
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan pa Irwan diperoleh informasi bahwa pa Irwan sedang berkegiatan mengukur tanah kapling yang akan menjadikan sawah.
9. Â Kai Husni ( 69 )
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan, di peroleh informasi bahwa kai husni adalah seorang petani dan juga pengelola perkebunan pisang. Kai Husni telah melakukan pekerjaan itu kurang lebih 20 tahun. Hasil panen biasanya untuk dikonsumsi dikarenakan hasil nya yang sedikit dan tidak memungkinkan untuk dijual. Kendala pa husni dalam bertani ialah karena beliau sudah tua jadi mudah lelah.
10. Ibu Wahidah ( 60 )
   Dari hasil wawancara yang saya lakukan kepada bu wahidah, diperoleh informasi bahwa beliau telah menjadi petani kurang lebih 10 tahun. Jenis tanaman yang ditanam ialah padi, Biasanya benihnya ditanam bulan maret atau april dan akan di panen bulan september atau oktober. Panen di daerah tersebut hanya bisa 1 kali dalam setahun dikarenakan air yang tidak menentu pasang surutnya yang menyebabkan padi terendam yang berakibat padi akan mati. Sekali panen bu wahidah akan mendapat 4 karung besar padi, Hasil panen bu Wahidah tidak untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri.
Itulah hasil 10 responden wawancara yang saya datangi di Kacamatan Banjarmasin SelatanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H