Mohon tunggu...
Subhanadi
Subhanadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi futsal dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mewawancara Hasil Pemanfaatan Lahan Basah di Sekitar Kacamatan Banjarmasin Selatan Kepada Warga sekitar

10 Oktober 2024   10:04 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama                                     :  Subhanadi 

NIM                                        :  2410416310001

Kelas                                      :  A

Dosen pengampu             :  Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

Program Studi                   :  S1 Geografi

Fakultas                               :  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mata Kuliah                        :  Pengantar Lingkungan Lahan Basah

PTN                                        :  Universitas Lambung Mangkurat

Pemanfaatan lahan basah adalah cara kita menggunakan wilayah yang selalu atau sering tergenang air, seperti rawa, hutan bakau, dan danau, untuk berbagai tujuan.

Mengapa lahan basah penting?

 Sumber daya alam: Lahan basah kaya akan sumber daya seperti ikan, tanaman obat, dan bahan bakar alam

Contohnya tempatnya adalah Pertanian, Perkebunan, Pertenakan, Perikanan dan Tanaman Pangan 

Berikut hasil wawancara saya di Kacamatan Banjarmasin Selatan 

1. Nursinah (60 tahun )

Hasil dari  wawancara yang saya lakukan ke Bu nursinah, diperoleh informasi bahwa beliau sudah menjadi peternak sapi selama kurang lebih 15 tahun. harga 1 ekor sapi ditempat Bu nursinah berkisar 10-20 juta tergantung ukuran sapi yang di pilih. Biasanya orang-orang akan menjual tanduk sapi ke Bu nursinah, kata beliau tanduk nya akan di jual ke jawa, harga 1 pasang tanduk di hargai 40 ribu rupiah.

2. Pak Nasrulah (50)

         Berdasarkan wawancara yang saya lakukan bersama pak Nasrulah, di peroleh informasi bahwa pak nasrulah sudah menjadi petani selama 5 tahun, awal mula menjadi petani karena bapak beliau meninggal. Kendala yang dialami pa nasrulah adalah gagal panen dikarena kan pasang surut air yang tidak jelas. Sekali panen biasanya pa Nasrulah mendapat kurang lebih 6-8 karung padi, hasil panen tersebut kemudian dijual dan sebagian akan dikonsumsi.

Dokpri
Dokpri

3. Ibu Mahlina (43)

      Berdasarkan hasil wawancara dengan bu mahlina, diperoleh informasi awal mula terbentuk nya budidaya ikan lele di daerah tersebut karena mendapat bantuan dari pemerintah  500 bibit ikan lele yang di kelola hingga saat ini. Pakan yang digunakan untuk memberi makan ikan lele tersebut ialah kepala ayam, ceker ayam dan perut ikan. Biasanya, ikan lele akan panen setengah bulan sekali sebanyak 50 kg yang akan di ambil oleh pembeli ikan tersebut.

Dokpri 
Dokpri 

4.  Pak Samsul

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan pa samsul, diperoleh informasi bahwa di daerah tersebut selain budidya ikan lele ada juga budidaya ikan patin. Kelebihan budidaya ikan patin ialah pertumbuhannya cepat dan mudah beradaptai dengan lingkungan. Kekurangan dalam budidaya ikan patin adalah memerlukan tempat yang luas. ikan patin akan siap dipanen dalam jangka waktu 6-7 bulan, sekali panen biasanya mendapat kurang lebih 500-600 ekor dan hasil panen tersebut akan dijual ke rumah makan sekitar situ.

Dokpri 
Dokpri 

5. Ibu Wahidah

      Dari hasil wawancara yang saya lakukan kepada bu wahidah, diperoleh informasi bahwa beliau telah menjadi petani kurang lebih 10 tahun. Jenis tanaman yang ditanam ialah padi, Biasanya benihnya ditanam bulan maret atau april dan akan di panen bulan september atau oktober. Panen di daerah tersebut hanya bisa 1 kali dalam setahun dikarenakan air yang tidak menentu pasang surutnya yang menyebabkan padi terendam yang berakibat padi akan mati. Sekali panen bu wahidah akan mendapat 4 karung besar padi, Hasil panen bu Wahidah tidak untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri.

Dokpri
Dokpri

6. ibu yati ( 42 )

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan ibu yati, diperoleh informasi bahwa tambak yang ia miliki duluanya adalah sekolah dasar ( SD ) yang dialih fungsikan menjadi perumahan dan tambak ikan.

kegiatan ibu yati sehari hari menangkap ikan ditambak untuk di konsumsi pribadi

Dokpri
Dokpri

7.  kai Wahab ( 60 )

Awal mulanya jadi pembudidaya ikan lele karena mendapatkan bantuan dari bank, kai Wahab mendapatkan bantuan berupa keramba, bibit dan pakan.

Walikota melakukan kegiatan tabur benih bibit ikan di sepanjang aliran sungai tempat kai Wahab.

kai Wahab melakukan pemanenan dalam purun waktu 3 bulan, sekali panen kai Wahab mendapatkan kurang lebih 80 sampai 100 kilo ikan lele hasil panen tersebut akan dijual ke pasar atau rumah makan.

Dokpri
Dokpri

8. pa Irwan ( 53 )

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan pa Irwan diperoleh informasi bahwa pa Irwan sedang berkegiatan mengukur tanah kapling yang akan menjadikan sawah.

Dokpri 
Dokpri 

9.  Kai Husni ( 69 )

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan, di peroleh informasi bahwa kai husni adalah seorang petani dan juga pengelola perkebunan pisang. Kai Husni telah melakukan pekerjaan itu kurang lebih 20 tahun. Hasil panen biasanya untuk dikonsumsi dikarenakan hasil nya yang sedikit dan tidak memungkinkan untuk dijual. Kendala pa husni dalam bertani ialah karena beliau sudah tua jadi mudah lelah.

Dokpri
Dokpri

10. Ibu Wahidah ( 60 )

      Dari hasil wawancara yang saya lakukan kepada bu wahidah, diperoleh informasi bahwa beliau telah menjadi petani kurang lebih 10 tahun. Jenis tanaman yang ditanam ialah padi, Biasanya benihnya ditanam bulan maret atau april dan akan di panen bulan september atau oktober. Panen di daerah tersebut hanya bisa 1 kali dalam setahun dikarenakan air yang tidak menentu pasang surutnya yang menyebabkan padi terendam yang berakibat padi akan mati. Sekali panen bu wahidah akan mendapat 4 karung besar padi, Hasil panen bu Wahidah tidak untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri.

Dokpri
Dokpri

Itulah hasil 10 responden wawancara yang saya datangi di Kacamatan Banjarmasin Selatan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun