Kalian dapat menikmati film tersebut sembari duduk di kursi kayu yang sudah disediakan. Setelah menonton film pendek kalian akan diajak ke ruangan selanjutnya yaitu, ruangan Sandi Klasik.
Ruang Sandi Klasik mengenalkan kalian tentang penggunaan sandi di masa lalu secara mendalam. Ruangan ini berisikan beberapa penemuan dari negara lain salah satunya adalah Scytale Greek, ini merupakan metode penyembunyian informasi atau pesan yang digunakan oleh orang Yunani Kuno pada 300 tahun sebelum masehi.
Selain itu, terdapat sandi Tato yang menggunakan kulit kepala pelayan kaisar Persia.Â
Setelah mengenal sandi klasik yang berasal dari berbagai negara, di ruangan selanjutnya pengunjung diajak ke Ruang Perintisan Sandi.
Di Ruang Perintisan Sandi terdapat diorama yang menceritakan tentang mandat pendirian Dinas Kode oleh Mr. Amir Syarifudin selaku menteri pertahanan kepada dr. Roebiono Kertopati.Â
Di ruangan ini kalian dapat melihat replika Buku Code C yang merupakan buku sandi pertama di Indonesia.Â
Buku tersebut dibuat oleh dr. Roebiono Kertopati pada tahun 1946. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya penyadapan informasi rahasia oleh belanda yang terjadi pada masa itu.Â
Buku Code C berisi 10.000 kata sandi sebagai pedoman komunikasi rahasia Dinas Kode.Â
Berdirinya Dinas Kode memiliki peran penting terhadap keamanan informasi rahasia pada masa itu.Â
Meski begitu, perjuangan Dinas Kode tidak dapat berjalan dengan lancar seperti yang dijelaskan di ruang selanjutnya yang berisi tentang diorama Situs Rumah Sandi Dukuh.