Mohon tunggu...
Subhan habibie
Subhan habibie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya subhan habibie saya mahasiswa akhir universitas teknologi Yogyakarta,terimakasih telah membaca artikel saya

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melihat Sejarah Sandi di Indonesia dan Dunia lewat Museum Sandi

29 Desember 2021   13:38 Diperbarui: 3 Januari 2022   01:08 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sandi (Foto: dok website Badan Siber dan Sandi Negara)

Museum Sandi adalah salah satu dari tiga museum berbasis kriptografi yang ada di dunia, dan satu-satunya yang ada di Indonesia. 

Museum yang berada di Jl. Faridan M Noto No.21, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini memiliki banyak koleksi tentang sandi. 

Tidak hanya tentang sandi saja, Museum Sandi juga berperan untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah sandi dan perjuangan para tokoh penemu sandi. 

Melalui koleksi-koleksi yang ada di dalamnya, Museum Sandi menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme pada masyarakat. 

Nah, saat berkunjung ke Museum Sandi, kalian akan belajar banyak tentang sandi di Indonesia dan dunia.

Gedung Museum Sandi ini terdiri dari dua lantai, di mana tiap lantainya memiliki beberapa ruangan. 

Setiap ruang tersebut saling berkaitan sehingga kalian tidak akan bosan maupun bingung belajar tentang sandi. 

Saat masuk kalian akan disapa dengan ramah oleh petugas dan edukator Museum Sandi yang akan menemani kalian untuk belajar tentang sandi. 

Setelah mengisi buku tamu, kalian akan dipersilakan untuk masuk ke ruang pertama, Ruang Intro.

Di ruangan pertama yaitu Ruang Intro, kalian akan diajak untuk menonton film pendek tentang awal mula sandi itu terbentuk, sejarah sandi Indonesia dan penggunaan sandi di masa lalu dan masa kini. 

Kalian dapat menikmati film tersebut sembari duduk di kursi kayu yang sudah disediakan. Setelah menonton film pendek kalian akan diajak ke ruangan selanjutnya yaitu, ruangan Sandi Klasik.

Ruang Sandi Klasik mengenalkan kalian tentang penggunaan sandi di masa lalu secara mendalam. Ruangan ini berisikan beberapa penemuan dari negara lain salah satunya adalah Scytale Greek, ini merupakan metode penyembunyian informasi atau pesan yang digunakan oleh orang Yunani Kuno pada 300 tahun sebelum masehi.

Cardan Grille (kiri) dan Scytale (kanan) (Dokumentasi pribadi)
Cardan Grille (kiri) dan Scytale (kanan) (Dokumentasi pribadi)

Selain itu, terdapat sandi Tato yang menggunakan kulit kepala pelayan kaisar Persia. 

Setelah mengenal sandi klasik yang berasal dari berbagai negara, di ruangan selanjutnya pengunjung diajak ke Ruang Perintisan Sandi.

Di Ruang Perintisan Sandi terdapat diorama yang menceritakan tentang mandat pendirian Dinas Kode oleh Mr. Amir Syarifudin selaku menteri pertahanan kepada dr. Roebiono Kertopati. 

Diorama mandat pendirian Dinas Kode (Dokumentasi pribadi)
Diorama mandat pendirian Dinas Kode (Dokumentasi pribadi)

Di ruangan ini kalian dapat melihat replika Buku Code C yang merupakan buku sandi pertama di Indonesia. 

Buku tersebut dibuat oleh dr. Roebiono Kertopati pada tahun 1946. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya penyadapan informasi rahasia oleh belanda yang terjadi pada masa itu. 

Buku Code C berisi 10.000 kata sandi sebagai pedoman komunikasi rahasia Dinas Kode. 

Berdirinya Dinas Kode memiliki peran penting terhadap keamanan informasi rahasia pada masa itu. 

Meski begitu, perjuangan Dinas Kode tidak dapat berjalan dengan lancar seperti yang dijelaskan di ruang selanjutnya yang berisi tentang diorama Situs Rumah Sandi Dukuh.

Diorama Situs Rumah Sandi Dukuh (Dokumentasi pribadi)
Diorama Situs Rumah Sandi Dukuh (Dokumentasi pribadi)
Situs Rumah Sandi Dukuh adalah markas darurat para perwira sandi pada masa itu. Di ruangan ini kalian diberi penjelasan tentang Agresi Militer Belanda II yang mengakibatkan pindahnya markas sandi Indonesia ke rumah penduduk sipil yaitu rumah keluarga Mertosoetomo. 

Markas darurat ini terletak di kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Setelah mengetahui perjuangan sandiman di pulau Jawa, di ruang berikutnya kalian dapat belajar tentang perjuangan mereka di pulau Sumatera.

Di Ruang Penegakan Sandi, kalian dapat melihat miniatur Stasiun Radio AURI di Bidar Alam yang pernah digunakan untuk stasiun radio AURI di Bidar Alam, Solok, Sumatera Barat. Stasiun radio ini sering digunakan untuk mengirim dan menerima pesan serta menyadap sandi musuh. 

Selain itu, terdapat sepeda yang tipenya sama dengan yang digunakan untuk mengirim informasi rahasia ke daerah sekitar Rumah Sandi oleh Sipon, sang kurir sandi. 

Ruangan selanjutnya, Ruang Nusantara, menyimpan berbagai koleksi menarik peninggalan sandi Indonesia.

Jenis sepeda yang digunakan kurir sandi (Dokumentasi pribadi)
Jenis sepeda yang digunakan kurir sandi (Dokumentasi pribadi)

Di Ruang Nusantara, kalian dapat melihat berbagai mesin sandi yang diciptakan oleh bangsa indonesia sendiri. 

Mesin sandi yang ditampilkan mulai dari mesin sandi SR-64 A, mesin sandi pertama buatan Indonesia, SRE- IV, mesin sandi elektronik, hingga mesin sandi SN-011, mesin sandi yang berbasis suara atau telepon anti sadap. 

Di ruang ini juga terdapat replika dari mesin ketik yang digunakan oleh Indonesia untuk menyiarkan pesan kemerdekaan ataupun pesan pesan lain nya. 

Eitss tunggu dulu, ini baru di lantai pertama, di lantai dua masih banyak koleksi-koleksi dari Museum Sandi yang harus kalian lihat.

Mesin sandi elektronik buatan Indonesia (Dokumentasi pribadi)
Mesin sandi elektronik buatan Indonesia (Dokumentasi pribadi)
Di lantai dua, tepatnya di Ruang Tokoh kalian bisa belajar tentang tokoh-tokoh sandi di Indonesia. 

Salah satu tokoh yang berperan penting dalam sandi Indonesia adalah dr. Roebiono Kertopati, seorang dokter kementerian pertahanan bagian B (1946-1947) yang juga ahli dalam keamanan informasi. 

Selain itu, di ruang ini terdapat beberapa peninggalan dari tokoh-tokoh sandi Indonesia, seperti Kamera Meopta Mikroma milik dr. Roebiono dan juga pisau laksamana muda TNI Soebardo.

Ruang Tokoh (Dokumentasi pribadi)
Ruang Tokoh (Dokumentasi pribadi)
Di ruangan selanjutnya kalian dapat belajar mesin-mesin sandi yang dibuat dan digunakan oleh bangsa-bangsa lain, seperti mesin sandi KL-7 dari Amerika Serikat, mesin sandi Kryha standard yang digunakan Jerman, mesin sandi C-446A buatan Swedia, dan masih ada beberapa mesin lain. 

Alat-alat sandi buatan luar negeri (Dokumentasi pribadi)
Alat-alat sandi buatan luar negeri (Dokumentasi pribadi)

Ruangan ini adalah ruangan terakhir yang berisi koleksi sandi karena ruangan berikutnya digunakan untuk melakukan simulasi penyadapan, berdiskusi maupun memberikan kritik dan saran untuk Museum Sandi. 

Setelah selesai, kalian dapat berfoto di depan museum untuk diunggah di media sosial maupun untuk album foto pribadi.

Kalian harus tahu nih kalau Museum Sandi memiliki beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung, seperti toilet, perpustakaan dan mushola. 

Selain itu, Museum Sandi juga memiliki ruang aula dan ruang komunitas di mana ruang tersebut diperuntukkan bagi para komunitas yang ingin mengadakan pertemuan.

Gimana nih, tertarik untuk berkunjung ke Museum Sandi? 

Masuk ke Museum Sandi gratis lho, alias tidak dipungut biaya sedikit pun. Kalian bisa datang bersama keluarga maupun teman kalian, namun kalian juga harus menerapkan protokol kesehatan ya.

Nah, bagi kalian yang tertarik untuk berkunjung ke museum Sandi, kalian dapat berkunjung dari hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun