Surabaya - Siapa yang tak kenal koran?, salah satu bisnis pendistribusian informasi konvensional, berisi berita-berita terkini dan paling akurat pada masanya. Kini koran sudah hampir tak ada kabarnya, meskipun koran seperti sudah tak ada kabarnya lagi, namun masih ada perusahaan-perusahaan koran ternama yang masih memproduksi koran bagi sebagian orang. Koran tersebut biasanya dijual secara keliling.
Salah satu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari berjualan koran yang kami temui ialah Luluk Istiana Ia adalah penjual koran keliling yang berasal dari salah satu perusahaan media cetak di Indonesia, Ia berjualan di jalan Ahmad Yani, Gayungan Surabaya. Di usia yang tak lagi muda ia masih bersemangat untuk menjajakan koran di pinggir jalan tersebut di era gempuran teknologi informasi.
Wanita berumur 60 tahun tersebut sudah mulai berjualan koran dari awal tahun 2021, Ia mengaku jika berjualan koran pada saat ini sangat susah di banding beberapa tahun lalu oleh karena adanya teknologi orang lebih memilih untuk mencari informasi sendiri melalui internet.
“Saya berjualan koran dari awal-awal 2021, Sekarang jualan koran susah enggak kayak dulu-dulu banyak pembelinya sekarang sepi, banyak orang-orang bisa cari berita sendiri di internet." Ujarnya, pada saat menunggu pembeli koran di tepi jalan.
Berbedanya koran di zaman dulu di banding zaman sekarang salah satunya ialah pada saat proses berjualan ia mengaku jika di era sekarang ini mengharuskan ia berjualan hingga sore hari yang mana berbanding terbalik dengan era dulu ia hanya perlu berjualan hingga pukul 10:00 WIB koran tersebut pasti langsung habis terjual.
“Dulu saya banyak bawa koran langsung bisa cepet habis sehari cuma sampek jam 10:00 WIB, Sekarang susah mas banyak dikit aja kadang-kadang enggak habis apalagi bawa banyak sekarang enggak nentu jam habisnya kadang pulang sore juga belum habis nih koran."
Lebih lanjut, Ia bercerita bahwa peminat koran saat ini hanya dari masyarakat golongan orang tua hingga lansia, yang mana kesulitan untuk menggunakan atau mengakses teknologi di era digital saat ini. Dengan harga yang masih relatif terbilang murah nyatanya koran masih mempunyai segmentasi pasarnya sendiri yaitu berkisar Rp5.000-Rp6000.
“Kalau sekarang yang suka beli-beli koran biasanya orang-orang tua, lansia gitu mas kadang ada juga anaknya di suruh beli koran untuk orang tuanya baca koran karena kan ada beberapa orang tua yang enggak bisa pakai hp.” Ujarnya.
Kini ia pun hanya bisa berharap agar koran tidak hilang dan tergerus oleh arus digitalisasi dan globalisasi sebab ia yakin koran masih memiliki peminatnya tersendiri.
“Saya harapannya koran ini enggak mati di saat yang sudah berkembang ini, soalnya koran ini pasti ada yang suka meskipun sedikit orangnya.”
Salah satu pembeli koran yang kami jumpai Muhammad Setyo (55) pada saat menunggu lampu merah di Jalan Ahmad Yani, Gayungan Surabaya. Ia mengaku masih membeli koran karena senang dengan berita-berita yang disajikan oleh koran karena lebih akurat serta Ia tidak terbiasa dan kesulitan apabila membaca berita dari hp terlalu lama.
“Koran masih enak kok untuk dibacanya, beritanya juga kan pastinya lebih pasti. Suka aja bacanya daripada harus buka dari hp saya agak susah mata saya cepet capek.” Ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H