Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alternatif Makanan Resign yang Berkesan untuk Perpisahan Kantor

10 November 2024   00:55 Diperbarui: 10 November 2024   03:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat rekan kerja memutuskan untuk resign, perpisahan di tempat kerja sering kali diwarnai oleh traktiran makanan. Donat dan pizza, misalnya, seolah menjadi simbol rasa terima kasih dan keakraban yang sederhana namun bermakna. Tradisi ini menciptakan kebersamaan, namun ada juga yang mempertanyakan apakah kebiasaan traktiran selalu menjadi cara terbaik. Apa yang melatarbelakangi budaya ini, dan apakah ada cara lain yang lebih personal untuk meninggalkan kesan baik?

Mari kita eksplorasi lebih jauh mengenai kebiasaan ini dan bagaimana alternatif yang bisa dilakukan untuk perpisahan kantor yang tetap berkesan.

Di berbagai perusahaan, mentraktir saat resign sudah dianggap lumrah. Meskipun tidak wajib, traktiran ini seolah menjadi etiket tak tertulis sebagai bentuk penghormatan terakhir. 

Traktiran makanan adalah ungkapan terima kasih, bentuk apresiasi kepada rekan kerja, sekaligus salam perpisahan yang hangat. Karyawan yang resign biasanya berharap, melalui traktiran sederhana, hubungan baik tetap terjalin meskipun sudah berpisah.

Donat dan pizza sering kali dipilih karena mudah disajikan, terjangkau, dan umumnya disukai. Namun, mengapa dua makanan ini yang lebih sering dipilih? 

Selain praktis, donat dan pizza juga dianggap sebagai makanan yang menciptakan suasana hangat dan akrab. Meski demikian, sebagian orang bertanya-tanya, apakah makanan selalu menjadi cara yang tepat untuk berterima kasih dan meninggalkan kesan?

Meski banyak yang mengikuti tradisi traktiran, tidak semua setuju. Beberapa orang merasa perpisahan yang bermakna tidak harus selalu diiringi traktiran makanan. Ada yang berpendapat bahwa cukup dengan ucapan terima kasih dan perpisahan hangat saja sudah cukup untuk berpamitan.

Bagi sebagian karyawan, mentraktir saat resign bisa menjadi beban tersendiri, terutama jika kondisi finansial sedang sulit atau merasa kurang nyaman dengan ekspektasi ini. Perbedaan pandangan ini sering kali dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan preferensi pribadi. 

Maka, sebagian orang mungkin memilih perpisahan yang lebih sederhana namun tetap bermakna.

Jika Anda ingin berpamitan tanpa traktiran makanan, ada beberapa cara kreatif dan personal yang dapat dilakukan sebagai alternatif. Berikut ide-ide yang dapat dipertimbangkan:

  1. Surat atau Pesan Pribadi
    Menulis pesan pribadi atau surat bisa memberikan kesan yang mendalam. Dengan surat atau kartu ucapan, Anda bisa berbagi apresiasi, ucapan terima kasih, atau kenangan spesial yang pernah dilewati bersama rekan kerja.
  2. Buku Catatan atau Jurnal
    Buku catatan kecil atau jurnal bisa menjadi kenang-kenangan yang praktis dan bermakna. Anda bisa menambahkan pesan singkat berisi ucapan terima kasih dan motivasi, sehingga teman kerja merasa dihargai secara personal.
  3. Memberikan Tanaman Kecil
    Tanaman kecil seperti kaktus atau sukulen adalah hadiah yang bisa bertahan lama, sekaligus simbol harapan untuk pertumbuhan di masa depan. Tanaman kecil ini akan selalu mengingatkan rekan kerja pada kebersamaan yang pernah terjalin.
  4. Sesi Berbagi Pengalaman atau Workshop Singkat
    Alternatif lain yang bermanfaat adalah mengadakan sesi berbagi pengalaman atau workshop singkat. Ini tidak hanya meninggalkan kenangan tetapi juga memberikan manfaat nyata untuk tim yang ditinggalkan.
  5. Kartu Ucapan Kolektif
    Mengumpulkan kartu ucapan yang berisi pesan dari seluruh rekan kerja adalah alternatif sederhana namun bermakna. Kartu ucapan kolektif ini menunjukkan betapa setiap anggota tim berarti bagi satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun