Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemecahan Kemendikbudristek Tantangan Peluang dan Masa Depan Pendidikan

28 Oktober 2024   01:23 Diperbarui: 28 Oktober 2024   01:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan yang Dihadapi dalam Pemecahan Kementerian

  • Potensi Tumpang Tindih Kebijakan: Kebutuhan akan koordinasi antar sektor menjadi tantangan baru, terutama di bidang yang saling terkait seperti pendidikan dan riset.
  • Koordinasi Antar-Kementerian: Kebijakan yang tumpang tindih dapat mengakibatkan kebijakan yang tidak selaras, terutama ketika harus ada kerja sama yang erat, misalnya dalam riset yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan.
  • Keterbatasan Anggaran: Dengan adanya tiga kementerian, anggaran negara mungkin perlu dibagi lebih terperinci, sehingga bisa mengakibatkan keterbatasan dana pada salah satu sektor jika tidak diatur dengan baik.

Dalam jangka panjang, dampak pemisahan ini diharapkan membawa perubahan positif bagi masa depan pendidikan, kebudayaan, dan riset teknologi. Pemecahan ini diyakini dapat mendorong masing-masing sektor untuk melakukan inovasi lebih besar, sesuai dengan fokus yang diberikan kepada mereka.

Sebagai contoh, Kementerian Pendidikan dapat memberikan perhatian lebih besar pada kualitas tenaga pendidik dan penyempurnaan kurikulum yang adaptif seperti Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini, yang dirancang untuk menumbuhkan kemandirian belajar, dapat dijalankan dengan lebih optimal karena kementerian memiliki ruang lingkup yang lebih jelas dalam pengembangannya.

Bagi sektor kebudayaan, kementerian khusus diharapkan mampu memperkuat kebijakan perlindungan, pelestarian, dan promosi budaya, baik secara nasional maupun internasional. Sedangkan untuk riset teknologi, adanya kementerian mandiri memungkinkan pengembangan inovasi yang lebih mendalam dan relevan untuk tantangan modern, termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan teknologi dengan sektor pendidikan dan industri.

Implementasi Kurikulum Merdeka sejauh ini telah menunjukkan beberapa keberhasilan, meskipun masih menghadapi tantangan yang memerlukan perhatian serius. Dalam kurikulum ini, siswa didorong untuk lebih aktif dalam proses belajar-mengajar, sementara guru berperan sebagai fasilitator. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitas kurikulum ini, terutama dalam hal ketersediaan sumber daya dan dukungan pelatihan bagi guru.

Evaluasi terhadap kurikulum ini perlu dilakukan secara komprehensif oleh Kementerian Pendidikan yang lebih terfokus, dengan melibatkan umpan balik dari sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Evaluasi yang menyeluruh ini diharapkan dapat memastikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya menghasilkan lulusan yang cakap secara akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dan relevan dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan begitu, keputusan untuk melanjutkan atau menyesuaikan kurikulum ini dapat dilakukan secara tepat dan tidak terburu-buru.

Melihat kompleksitas dan beragamnya tantangan yang ada, langkah pemecahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian merupakan kebijakan yang bisa membawa dampak positif apabila direncanakan dengan matang dan dilaksanakan dengan koordinasi yang baik. Penting bagi setiap kementerian untuk memiliki visi yang sinergis, sehingga program dan kebijakan yang dijalankan tetap saling mendukung demi mencapai tujuan bersama.

Opini pribadi saya, perubahan ini perlu diiringi dengan upaya untuk menjaga kesinambungan kebijakan, terutama dalam pendidikan dan kurikulum yang sudah berjalan. Kurikulum Merdeka adalah proyek yang potensial untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan kelanjutannya perlu mendapat dukungan penuh tanpa terganggu oleh perubahan struktur kementerian. Sebagai masyarakat, kita dapat mendukung pemisahan ini dengan mengikuti perkembangan kebijakan dan memberikan masukan di ruang-ruang diskusi publik, seperti di Kompasiana, agar suara masyarakat turut diperhitungkan.

Dengan struktur kementerian yang lebih fokus, kita bisa berharap masa depan pendidikan, kebudayaan, dan riset teknologi Indonesia semakin maju dan terarah. Mari dukung perubahan ini dengan harapan bahwa setiap sektor dapat berkembang optimal dan membawa dampak nyata bagi bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun