Saat melihat loker di internet dan medsos , saya melihat jabatan dan usia yang di butuhkan , teryata kebanyakan membutuhkan fresh graduate , sedangkan usia saya sudah 53 Tahun , tidak ada lowongan kerja untuk usia tersebut, sehingga saya mengurungkan niat untuk melamar pekerjaan , karena ujung-ujungnya pasti di tolak .
Penolakan karena usia dapat menghancurkan rasa percaya diri dan merusak citra diri seseorang. Lebih dari itu, dampak profesionalnya juga signifikan. Banyak orang yang merasa bahwa pengalaman mereka tidak dihargai dan mereka kehilangan kesempatan untuk terus berkarya dan berkontribusi.
Bagi para fresh graduate, dunia kerja adalah arena baru yang penuh tantangan. Bagaimana mereka dapat bersaing di tengah ribuan pelamar lainnya?
Persiapan ini dimulai sejak di bangku kuliah. Mengembangkan keterampilan teknis dan soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah sangat penting. Selain itu, pengalaman magang atau kerja paruh waktu di bidang yang relevan juga sangat berharga.
Perusahaan mencari individu yang tidak hanya memiliki kualifikasi akademis tetapi juga pengalaman praktis. Fresh graduate perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja melalui proyek-proyek yang telah mereka kerjakan selama kuliah.
Membuat CV yang menarik dan relevan adalah langkah awal yang penting. Selain itu, persiapan diri untuk wawancara dan terus belajar serta mengembangkan diri adalah kunci untuk sukses. Mengikuti kursus atau pelatihan tambahan, serta aktif dalam kegiatan organisasi, dapat memberikan nilai tambah.
Diskriminasi usia dalam dunia kerja adalah isu yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk diatasi. Usia seharusnya tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendapatkan kesempatan bekerja. Setiap individu, terlepas dari usia mereka, memiliki potensi yang unik dan dapat memberikan kontribusi berharga. Dengan pemahaman dan pendekatan yang lebih inklusif, kita bisa menciptakan dunia kerja yang lebih adil dan produktif bagi semua.
Dengan mengedepankan nilai-nilai kesetaraan dan inklusivitas, kita dapat membangun lingkungan kerja yang lebih baik dan memberikan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H