Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang menggelar acara sosialisasi Climate Smart Agriculture (CSA) pada kelompok tani Matikae Desa Mattiro Tasi Kecamatan Mattiro Sompe, rabu (24/08/2022).
Pada kegiatan ini, Kepala Bidang Penyuluhan M. Syukur yang hadir sebagai narasumber memberikan penjelasan tentang program CSA kepada  25 peserta yang merupakan pengurus dan anggota dari kelompok tani Matikae.
"Adanya perubahan iklim dan cuaca yang selalu berubah, secara nyata berdampak terhadap penurunan dan stagnasi produksi pertanian yang akan mengancam ketahanan pangan." kata M. Syukur.
"Olehnya itu,"lanjutnya,"pertanian kita dituntut untuk mereformasi sistem pertanian dengan menerapkan pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi."
Beberapa tahun terakhir, pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi fokus perhatian seluruh Negara tidak terkecuali Indonesia. Peningkatan suhu udara global telah mempengaruhi perubahan kelembaban dan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan.
Selain terjadinya perubahan kelembaban, pemanasan global juga menyebabkan pergeseran pola hujan dan meningkatkan intensitas iklim ekstrim serta naiknya permukaan air laut.
Dari keadaan tersebut,
Pertanian sebagai sektor yang paling sensitif terhadap perubahan atau terjadinya variabilitas iklim, memberi dampak pada penurunan hasil produksi pertanian dan kualitasnya. Â Kalau dulu petani menggunakan penanda-penanda alam sebagai penentu musim, namun sekarang hal tersebut sulit dilakukan akibat perubahan iklim yang tidak menentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H