Nah, inilah ucapan seorang filsuf. Ia duduk di dekat teman-temannya untuk membicarakan masalah itu. Secara hati-hati diajukan alasan-alasan bagi pelarian dirinya.Â
Dengan sikap hati-hati yang sama, Socrates meneliti alasan-alasan tersebut dan mengajukan alasan-alasan lain yang tidak menyetujui ia melarikan diri.Â
Akhirnya, teman-temannya sepakat, tidaklah tepat bagi Socrates melarikan diri. Pada saat itulah pembicaraan kefilsafatan berakhir.Â
Socrates bertindak dan tindakannya didasarkan atas pemikirannya, tetapi tindakan itu tidak merupakan bagian dari pemikiran tersebut. Socrates tetap tinggal dipenjara dan ia pun minum racun.Â
Metode Berpikir SocratesÂ
Socrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM. Mengutip Muhamad Hatta dalam bukunya "Alam Pikiran Yunani," tujuan Socrates adalah mengajar orang mencari kebenaran.Â
Metode berfilsafat Socrates adalah dialektika. Socrates berkata, yang ia ketahui hanya satu bahwa ia tidak tahu. Sebab itu ia bertanya.Â
Tanya jawab baginya adalah jalan untuk memperoleh pengetahuan. Itulah permulaan dialektik. Dialektik artinya bersoal tanya jawab antara dua orang.Â
Guru-guru sofis yang mengobralkan ilmu ditengah pasar ditantangnya dengan cara berguru. Ia yang tidak tahu itu, ingin tahu dan bertanya.Â
Selanjutnya tiap jawaban atas pertanyaan Socrates disusul dengan pertanyaan baru. Demikianlah seterusnya. Pertanyaan itu semakin berlanjut makin mendesak.Â