Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Indonesia dalam Perspektif Aswaja

18 Juli 2022   15:41 Diperbarui: 18 Juli 2022   15:50 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Menjaga keseimbangan sangatlah penting agar Indonesia tidak jatuh. Indonesia kalau boleh saya ibaratkan seperti naik sepeda, untuk berjalan ia harus seimbang, atau seperti kita berjalan untuk berdiri dengan kuat kita harus memiliki dua kaki agar seimbang. Mengenai hal ini, dalam ilmu ekonomi ini disebut sebagai equilibrium. Prof. Dr. Boediono dalam tidak melenceng terlalu jauh satu sama lain (Boediono hal. 272). Selanjutnya Boediono menyimpulkan dengan menganalogikannya bagaikan bandul yang terayun antara dua tonggak ekonomi dan politik, sejarah pembangunan ekonomi berlangsung ditarik dan didorong oleh kekuatan yang lahir dan tumbuh dalam masyarakat menuju equilibrium (dalam Aswaja disebut tawazun) antara aspirasi ekonomi dan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun