Dihebohkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di saluran air di lingkungan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 1 Kota Bekasi, Jumat (2/2), sekitar pukul 11.50 Wib.
Betapa tidak, seorang pembersih taman, Faizal ketika itu hendak membersihkan taman-taman sekitar Komplek Pemerintah Kota Bekasi.
Ketika hendak membersihkan di belakang Masjid pintu utara Pemerintah Kota Bekasi, Faizal melihat tubuh pria di dalam selokan.
"Saya lagi mau nyapu tadi, ngeliat air di selokan kok kaya ada sesuatu, saya deketin ternyata itu mayat," kata FaizalÂ
Faizal tidak memberanikan diri untuk menyentuh mayat tersebut. Ia lantas melaporkan apa yang telah dilihatnya ke Pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Akhirnya Faizal bersama Heru Indrapudi dan andhika petugas Satpol PP yang sedang melaksanakan pengamanan keliling wilayah belakang Pemkot Bekasi ini memastikan sesuatu yang dianggap ganjil tersebut, benar saja seperti tubuh manusia yang berada di dalam selokan/got dibelakang lapangan tenis.
Kemudian, keduanya melaporkan penemuan mayat tersebut kepada atasannya, yang kemudian menghubungi pihak kepolisian Polresta Bekasi Kota.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota. Petugas datang dan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ketua Umum Komite Pemuda Bisa yang juga Ketua Pemenangan Pemuda Bisa Asyik Jawa Barat untuk Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sudrajat-Syaikhu di Pilkada 2018, shadam el sunin menuturkan bahwa dirinya sedang berada di Komplek Pemerintahan Kota Bekasi, karna melakukan shalat Jumat di Masjid Pemkot Bekasi yang letaknya sangat dekat dengan TKP.
Korban diketahui bernama Suherman alias Renggi (35), warga Jalan Pintu Air RT 06/07, Kelurahan Harapan Mulya, Bekasi Utara itu, sehari-harinya bekerja sebagai cleaning service.
Korban yang belakangan diketahui korban mengidap penyakit epilepsi kalau bahasa kedokteran, atau yang biasa dikenal penyakit ayan Menurut keterangan rekan rekan kerja korban yang bernaung dalam PT. Wika realty anak cabang Wijaya karya (BUMN).
Almarhum memang sedang memiliki masalah rumah tangga karena ditinggal pergi ke kampung oleh istrinya, sehingga akhir-akhit ini sering terlihat merenung dan menyendiri, diduga korban tergelincir dan jatuh ke dalam selokan saat penyakit epilepsinya kambuh dan tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitar.
Sebenarnya, kata Erna, jika penyakit korban kambuh dan tidak tercebur ke dalam selokan air. Diproyeksikan bisa selamat.
"Ini karena kemungkinan korban jatuh ke air dan tidak bisa bernafas, saat ini korban sudah kami bawa ke RSUD Kota Bekasi," tandansnya.
Ketika ditemukan posisi korban  terakhir kepala terendam ke dalam selokan sehingga kesulitan untuk bernafas. Setelah itu, pukul 13.20 Wib jenazah langsung di evakuasi ke RSUD untuk diidentifikasi. (*)
Reporter : Ibn Zainudin
Editor : Umar el izudin kiat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H