Pertukaran budaya dan lifestyle yang tak terbendung mengakibatkan generasi muda bingung, secara tidak langsung mereka mulai melupakan identitas dan konsep diri sebagai pemuda. Pesatnya informasi yang berkembang tanpa diiringi dengan kebiasaan membaca dan berpikir kritis menjadikan pemuda tidak mampu memilih jalan kebaikan dan jalan keburukan.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi, Allah menjelaskan tentang sekelompok pemuda yang memilih jalan kebaikan daripada jalan keburukan. Sekelompok pemuda ini berdiam diri di Gua karena kejelekan yang dilakukan masyarakat disekitar lingkungan mereka, sekelompok pemuda tersebut memilih berdiam diri di Gua agar terhindar dari godaan kejahiliahan.
Masyarakat pada masa itu menyembah berhala dan berharap pada selain Allah, perilaku syirik ini mengakibatkan sekelompok pemuda tadi berpikir untuk mengintropeksi diri, pemuda-pemuda itu menenangkan diri di suatu tempat yang tenang agar terhindar dari jalan yang dimurkai Allah.
Cerita sekelompok pemuda yang dijelaskan surah Al-Kahfi merupakan contoh bahwa jalan kebaikan adalah pilihan. Penguatan iman dan meneguhkan hati dari pemuda menjadikan mereka kuat dan terhindar dari keburukan-keburukan duniawi. Sekelompok pemuda tersebut memilih berlindung kepada Allah dari ketidaktahuan masyarakat disekitar lingkungan mereka.
Dari kisah ini Allah memberikan pelajaran kepada kita bahwa pergaulan bebas, miras, seks dan pornografi yang berada disekitar lingkungan generasi muda harus ditanggulangi secara serius misalnya dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Memperkokoh akidah adalah pondasi utama generasi muda agar terhindar dari perilaku hedonis yang menjerumuskan, dan ketika generasi muda ingin mencari sosok teladan pemuda masa kini, bukankah Nabi Muhammad saw adalah pemuda sempurna untuk diteladani.
Pemuda masa depan adalah harapan, pundak kejayaan bangsa berada ditangan generasi muda. Teruslah berjuang, belajar dan berproses. Niatkan yang kita lakukan demi kejayaan Islam dan kebaikan Tanah Air Tercinta.
Muslim, Cendikia dan Pemimpin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H