Diasuh Rasulullah sejak kecil menjadikan Ali pemuda yang siap mendakwahkan ajaran Islam. Ketika dewasa Ali dikenal sebagai pemuda cerdas, para sahabat senior beberapa kali menanyakan perihal ilmu kepada Ali. Rasulullah mengatakan jika Nabi Muhammad saw adalah gudang ilmu, maka Ali bin Abi Thalib adalah kunci pembuka ilmu Nabi Muhammad saw.
Ke 5 tokoh tersebut Kartini, HOS Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, Bung Hatta dan Ali bin Abi Thalib merupakan bukti sejarah bahwa yang muda yang membuat perubahan. Ketika usia mereka memasuki periode pemuda, dengan idealisme, keberanian, semangat, gagasan baru dan mandiri mereka berhasil mengabadikan perjuangannya dalam sejarah perjalanan bangsa dan agama.
Pemuda dan Perubahan
Lagi-lagi sejarah membuktikan bahwa perubahan yang terjadi selalu diawali oleh semangat kepemudaan misalnya Sumpah Pemuda, Reformasi 1997 dan peristiwa pembakaran diri dua pemuda tahun 1999 di Wenceslas Squera akibat penolakan invasi Rusia terhadap Czech Republic.
Pemuda merupakan harapan generasi sebelumnya, hal ini didasari atas dasar bahwa pemuda menjadi generasi penerus estafet perjuangan dan pembangungan bangsa. Karena pemuda mempunyai kekuatan untuk merubah, membuat kemajuan dan mencapai keberhasilan, tidak heran jika keberanian dan semangat dari pemuda menjadi kekuatan untuk menciptakan kegemilangan.
Ketika melakukan penelitian tentang Generasi Phi (Millenilal Pengubah Indonesia) Muhammad Faisal menemukan penelitian mengenai usia produktif pemuda Indonesia di masa depan. Pasca tahun 2020 sampai dengan 2030 usia pemuda akan berlimpah, usia produktif pemuda pada tahun-tahun tersebut mencapai angka 40%, kedepan generasi muda menjadi generasi mayoritas.
Dari hasil penelitian tersebut bahwa usia produktif pemuda pada tahun 2020 sampai 2030 menjadi peluang, tetapi jika peluang yang tersedia tidak diatasi secara serius maka generasi produktif akan terbuang sia-sia. Generasi produktif ini tidak bisa berjalan sendiri, mereka membutuhkan pembinaan dan motivasi secara konsisten. Pendidikan yang memadai menjadikan pemuda menyadari potensi yang dimiliki, tanamkan dibenak mereka bahwa perubahan bangsa hanya bisa dilakukan generasi muda.
Ketika berbicara mengenai pemuda, harapan bangsa untuk membuat perubahan kearah kemajuan terbuka lebar. Masih banyak inovasi dan gagasan baru yang dilakukan pemuda misalnya "Ketika Menjadi Saleh" yang dijelaskan dalam buku Generasi Phi. "Ketika Menjadi Saleh" adalah penjelasan mengenai generasi muda muslim Indonesia dengan semangat keagamaan yang dimiliki. Generasi muda muslim Indonesia sejak 2013 mengalami perubahan sikap agar menjadi saleh, lebih baik, rajin ibadah dan memiliki pemahaman agama. Pemuda muslim Indonesia berusaha untuk memadukan antara globalisasi, pop culturenamun tetap mempertahankan keislaman mereka.
Saat ini komunitas pemuda muslim menjadi perbincangan, komunitas pemuda muslim Indonesia perlahan-lahan menjadi pembuktian gerakan modern Islam yang dipadukan dengan globalisasi. Komunitas muda/mudi muslim berhasil menyinergikan budaya islami dan kultur pop. Band metal bernuansa islami, kajian-kajian islami yang terus meningkat dan komunitas hijabers Bandung yang mempengaruhi tren nasional bahkan negara tetangga menjadi bukti bahwa pemuda adalah pelopor perubahan yang sejati.
Pemuda dan Tantangan
Di masa yang akan datang tantangan-tantangan yang menerpa semakin besar, akibat globalisasi, kebiasaan dan pola pikir pemuda akan mudah terbawa arus. Pengaruh budaya luar seperti pergaulan bebas, pornografi, seks dan miras menjadi musuh utama pemuda. Walaupun pemuda mempunyai semangat, kekuatan dan keberanian untuk membuat perubahan, tetapi karena besarnya dampak yang terjadi, tidak heran jika pemuda menjadi sasaran utama penyebaran narkoba, miras, pornografi dan seks bebas.