Mohon tunggu...
Suaib Napir
Suaib Napir Mohon Tunggu... -

Direktur Mars Institute

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Thailand Siap Rajai "Asean Economic Community"

25 Mei 2018   07:33 Diperbarui: 25 Mei 2018   08:44 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pembukaan ada penyerahan simbolik cindera mata yang diserahkan oleh ketua romobongan.  suasana baru kami rasakan ketika acara dimulai dengan beberapa peserta yang duduk berdampingan dengan kami yang selalu berupaya untuk menyapa, tetapi bahasa membatasi kami untuk merespon komunikasi, bukan sombong tapi jauh dari lubuk hati kami sangat ingin komunikasi dilanjutkan karena suasananya begitu menarik untuk bersilaturrahmi dengan berbagai teman-teman seminar yang berasal dari berbagai Negara.   

Selesai acara pembukaan lalu pada materi pertama membahas tentang ekonomi Thai, sesungguhnya sajiannya sangat baik karena memberikan gambaran bahwa ekonomi thai mengalami pergeseran dari pertanian dikembangkan kepalayanan jasa pariwisata dengan kekayaan budaya yang ada di Thailand. Selama beberapa hari di Chiang Mai begitu banyak pelajaran baru yang membuat kami berpikir tentang cara membangun Indonesia dari Thailand. 

Karena Thailan semakin berkembang melalui  reformasi coognitif, reformasi education, reformasi behavioral yang baru sukse dibangun setelah 20 tahun berhasil diterapkan pada kehidupan rakyat Thailand. Sungguh sangat fantastis dengan aurah kota yang biasa dapat menciptakan konsistensi dan komitmen masyarakat Thailand yang begitu tertib dan nyaman dalam beraktivitas.

 Bekerja di pagi hari sampai sore dan malam hari, solek sederhana kota tapi aktivitas masyarakat sudah mirip dinegara-negara barat. Luar biasa karena liberal terhadap pengadopsian budaya asing tetapi karakter bangsa bertahan secara konsisten.

Setiap selesai acara disore hari, kami bergegas ke Hotel Sun Trose untuk berganti pakaian untuk kembali menyusuri ibu kota Chiang mai. Dibalik perjalanan kami dari Chiang Mai Kota terbesar Thailan menyusuri lewat darat ke Kota Bangkok, lalu lanjut ke Kota Terbesar bagian Selatan Thailan yakni kota Hat Yai menyimpan begitu banya kesan eksotisnya Thailand, sepanjang perjalan kami menemukan nilai-nilai yang menunjukkan bahwa Thailand merupakan salah satu Negara di ASEAN yang akan siap merajai Asean economic community 2016 hingga saat ini. 

Pada Tahun 2012 sampai tahun 2016, Thailand sedang menjalani rencana Pembangunan Nasionalnya yang ke 11, bersamaan dengan dimulainya Asean Economic Community. Tujuan dari rencana pembangunan nasional bagi Negara Thailand adalah mewujudkan masyarakat yang bahagia, adil, seimbang, dan berdaya tahan lama. 

Landasan utama kebijakan ekonomi Thailand adalah filsafat local Thai yang dijarkan oleh Sang Raja Thailand, HM Bumibol Adulyanej. Raja Bumibol Adulyanej adalah tokoh filsafat ekonomi Thailand, yang filsafatnya digunakan sebagai filsafat ekonomi Negara Thailand. Filsafat ekonomi Thailand disebut "philosophy of sufficient economy", yang telah dikembangkan oleh Raja Thai, Bhumibol selama 4 dekade. 

Tahap pertama adalah dalam mengaplikan teori "the piloshopy of sufficient economy" adalah Negara Thailand harus mengatur jumlah penduduknya. Karena prinsip dasarnya adalah Negara baru bisa maju jika kebutuhann dasar semua masyarakatnya terpenuhi, karena itu jumlah populasi menjadi sangat penting diatur. 

Filsafat ekonomi ini bukanlah tentang bagaimana system ekonomi bisa bekerja, tapi lebih kepada bagaimana membuat ekonomi yang tepat. Tujuan filsafat economi ini adalah menciptakan "balanced and sustainable development", dan kesiapan untuk menghadapi segala perubahan.  

Ada tiga prinsip yang berlaku didalam filsafat "sufficient economy" Thailand, yaitu reason, moderation, dan immunity. Prinsip pertama, reasons, artinya ekonomi Thailand menekankan pada keputusan ekonomi yang menyeimbangkan "kearifan local Thai" dan "globalisasi". Titik beratnya terletak pada prinsip " kemasuk akalan" dalam pengambilan keputusan Negara dengan tujuan memajukan ekonomi rakyat Thailand. 

Supaya "masuk-akal", maka pengambila keputusan haru dilakukan "step by step", dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat. Prinsip kedua, moderation, artinya setiap keputusan harus disertai pengetahuan akan potensi diri terhindar dari keserakahan. Titik beratnya ada dalam pengetahuan "apa yang sungguh dibutuhkan diri dan lingkungan" agar dapat memilih produk terbaik dari komsumsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun