Mohon tunggu...
Suaib Napir
Suaib Napir Mohon Tunggu... -

Direktur Mars Institute

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Thailand Siap Rajai "Asean Economic Community"

25 Mei 2018   07:33 Diperbarui: 25 Mei 2018   08:44 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya pesona Thailand biasa saja ketika tahun 2015 pertama kali kami menginjakkan kaki di Bumi Chiang Mai yang merupakan salah satu kota terbesar di Bagian Utara Thailand. Suasana kota yang sederhana, ribuan penghantar arus listrik menyambut kehadiran kami sepanjang jalan. 

Dalam benak terlintas pertanyaan kenapa kota ini begitu semberawut dan jauh dari bayang-bayang selama ini dipikiran kami. Dibalik semuan itu juga tersimpan penasaran akan nilai eksotis dan keunikan yang ada di Thailand sehingga banyak turis yang masuk menikmati indahnya negeri Gajah Putih ini. 

 Banyak orang yang menyebut Negara Tahiland sebagai Negara seribu pagoda, adapula yang menyebut sebagai negeri gajah putih. Bagi saya Thailand adalah sebuah Negara yang memiliki nilai eksotik tersendiri yang tidak ada dinegara-negara lainnya. Rasa makanannya-pun khas yang menyengat perut. Karena Thailand mempunyai kekhasan tersendiri yang tidak terekspos secara luas dinegara lain, seperti kebudayaan indhochina, pesona taman bunga, dan masih banyak eksotiK lainnya. 

Thailand mengartikulasikan kebudayaannya seperti halnya bagaimana masyarakat Thai bertutur dengan penuh keramahan. Seperti skytrain yang kami tumpangi sore itu, penuh dengan pekerja dan pelajar yang hilir mudik dikota-kota.

Sepanjang mata memandang, banyak dijumpai penumpang kereta cepat. Sepanjang jalan juga banyak dijumpai tuk tuk (mirip bajai), pedagang makanan bakar, dan juga warna warni bendera menghiasi sudut-sudut jalan. Kopkun Kap (ucapan terimakasih kepada laki-laki) adalah sapaan yang pertama kali diajarkan teman ketika menginjakkan kaki pertama di Thailand. 

Perjalan ke Universitas Chiang Mai begitu berkesan dengan menikmati kendaraan But But mengelilingi Kampus menikmati suasan panorama kampus. Berkunjung ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Chiang Mai, menikmati makanan di Kantin Universitas Chiang Mai dengan belajar suatu penerapan kedisiplinan prilaku mahasiswa yang sangat tertib dan penuh tanggung jawab. 

Sistem pesan menu yang antri, pengambilan dan pengembalian gelas, piring pada tempatnya suksesnya luar biasa berhasil diterapkan dalam masalah reformasi coognitive, reformasi education, dan reformasi behavioral. 

Perjalanan berlanjut ke wisata Bubin Palace di daerah Doi Sutet juga begitu eksotik membawa kami berpikir tentang Indonesia yang tidak mampu membuat Taman bunga yang seindah di Wisata Bubin Place tersebut. 

Terbayang Indah panorama bunga dengan berbagai jenis, diantaranya jenis bunga mawar yang melambangkan cinta dan kedamaian yang ada dilingkungan kerajaan terhadap rakyatnya. Sangat disayangkan Indonesia tidak dapat membuat taman wisata bunga. Padahal Indonesia memiliki kultur tanah yang lebih baik, dibandingkan dengan Malino Kabupaten Gowa yang suasananya jauh lebih baik dibandingkan dengan Bubin Place Chiang Mai tersebut. 

Sangat terbayangkan eksotik dan keunikan nilai yang ada dengan estetika pesona bunga-bunga dan mampu menghilangkan rasa capek menjadi begitu indah rasanya menikmati suasana alam yang sungguh sangat luar biasa. 

Selesai menikmati pariwisata di chiang Mai, kemudian kami kembali beristirahat untuk mempersiapkan diri mengikuti acara pembukaan Seminar asvanced seminar on southeast asean studies focus in Thailand.  Pembukaan seminar berjalan lancer dan sukses. Mulai coffee morning sudah terjadi perkenalan dari berbagai delegasi peserta dari berbagai Negara Asean. Ada pencerahan yang luar biasa kami dapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun