Mohon tunggu...
I Wayan Gede Suacana
I Wayan Gede Suacana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pemerhati Sosial, Peminat Yoga Asana dan Meditasi

Membaca dan menulis untuk aktualisasi diri, praktik yoga asana dan meditasi untuk realisasi diri. Menjalani hidup apa adanya serta menghargai keberagaman yang memancarkan keindahan sebagai manifestasi kesatuan dalam variasi. Prinsip hidupnya: Pure Heart Clean Mind Holy Work for Unity Purity and Divinity. Penulis Majalah Mahasiswa (1988-1990); Pengelola/ Redaksi Jurnal Politik Sarathi dan Jurnal Sosial dan Politik Sintesa (1991-2013); Blooger Bali Sai Amrita (Maret 2009-Februari 2014); Penulis Kolom Opini Harian Umum Bali Post (2003-2013); Penulis artikel pada Media Online/ Citizen Media: Atnews, Majalah Sraddha, Kompasiana dan Opinia (Januari 2024-sekarang); Dosen dan peneliti di Universitas Warmadewa Denpasar (1991- sekarang); Peminat yoga asana dan meditasi (1988-sekarang); Pemenang I Lomba Esai yang diadakan oleh Ikatan Wanita Penulis Bali (2008). Alamat E-mail: suacana@warmadewa.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mawirama: Tradisi Nyastra, Pelestarian Bahasa Kawi dan Aksara Bali

1 Februari 2025   09:55 Diperbarui: 1 Februari 2025   11:12 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tradisi Nyastra, Mabebasan, Mawirama  atau Makakawin di Bali  (Contoh: Youtube) 

1. Penggunaan Bahasa Kawi: Mawirama melibatkan penggunaan bahasa Kawi,

2. Penggunaan Aksara Bali: Mawirama juga melibatkan penggunaan aksara Bali,

3. Pelestarian Kebudayaan: Mawirama memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian kebudayaan Bali, karena tradisi ini melibatkan pembacaan dan penafsiran teks-teks sastra yang merupakan bagian dari kebudayaan dan religiusitas  masyarakat Bali.

Dengan demikian Wirama Kakawin bisa sebagai media pelestarian literasi bahasa Kawi dan aksara Bali sangat penting dalam konteks pelestarian budaya dan literasi di Bali. Tradisi nyastra ini dapat membantu melestarikan bahasa Kawi dan aksara Bali, serta mempromosikan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan literasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk melestarikan kelompok pasantian dengan tradisi mawirama atau makakawin, untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan literasi bahasa Kawi dan aksara Bali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun