Pada acara penutupan kegiatan Studi Komparasi Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada di Kabupaten Sumenep Madura tahun 1988, aku juga sempat mementaskan Tari Nelayan yang dibawakan sendiri saja (karena tidak ada pasangan tari saat itu), Â di hadapan para pemuka Keraton Sumenep dan pejabat pemerintah Kabupaten Sumenap.
Walaupun dengan pakaian seadanya, tanpa celana panjang dan sabuk standar, yang aku pinjam di Asrama Saraswati Yogyakarta waktu itu, aku masih percaya diri untuk menarikan tarian yang aku pelajari dan bawakan sejak SD itu.
Menari Menghaluskan Budi
Pengalaman membawakan seni tari menurutku bisa memberikan beberapa manfaat. Pertama, Aspek Filosofis, menari memberikan Ekspresi Diri: Menari memungkinkan individu mengungkapkan emosi dan pikiran secara kreatif, memperkuat kesadaran diri dan pengakuan terhadap perasaan; Kesadaran Tubuh: Gerakan tubuh yang harmonis dan terkontrol membangun kesadaran akan tubuh dan ruang sekitar, menciptakan keseimbangan antara fisik dan mental; Katarsis Emosi: Menari dapat menjadi sarana pelepasan emosi negatif, memperbarui dan menyegarkan pikiran. Kedua,  Aspek Psikologis menari menyebabkan Pengembangan Kreativitas: Menari mendorong imajinasi dan inovasi, memperkaya kemampuan berpikir kreatif; Pengurangan Stres: Aktivitas fisik dan ekspresi artistik menurunkan tingkat stres dan kecemasan; Pembangunan Percaya Diri: Menari meningkatkan kesadaran diri dan kepercayaan diri melalui penguasaan gerakan dan ekspresi. Ketiga, Aspek Sosial menari Komitmen dan Disiplin: Menari membutuhkan dedikasi dan disiplin, mengembangkan kemampuan bekerja sama dan menghargai proses; Komunikasi Non-Verbal: Gerakan tubuh mengkomunikasikan emosi dan gagasan, memperkuat hubungan interpersonal; Penghargaan terhadap Tradisi: Menari dapat melestarikan warisan budaya dan menghormati nilai-nilai luhur. Keempat, Aspek Spiritual menari bermanfaat untuk Koneksi dengan Diri Sendiri: Menari memungkinkan individu menghubungkan diri dengan pikiran, tubuh, dan jiwa; Pengalaman Transendental: Ekspresi artistik dapat menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam; Kesadaran Kosmik: Menari menghubungkan individu dengan alam semesta dan kekuatan yang lebih besar.
Dengan demikian menari tidak hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga proses pengembangan diri yang holistik. Dengan menggabungkan aspek filosofis, psikologis, sosial, dan spiritual, menari dapat menghaluskan budi, memperkaya kesadaran diri, dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H