Hebat. Berkilo-kilo dan akhirnya bisa menjualnya. Luar Biasa bagiku dan mungkin akan menyerah jika harus menjadi dirinya.
Ketika ke dua kalinya ia memasuki tempat ibadah dan menyelesaikan ibadanya. Duduk bersandar di bawah sebuah pohon mangga yang rindang. Di atas sebuah batu gunung yang ada di bawah pohon. Kuputuskan untuk mendekatinya.
Dengan sebuah senyuman ia mempersilakan untuk duduk. Pembicaraan dimulai. Dari hal sederhana sampai akhirnya ke arah yang ia lakukan selama ini.
"Berapa yang didapat setiap hari Pak?"
"Tak menentu, Dik!"
"Jika terjual semua Pak?"
"Keuntungannya lima ribu Rupiah jika terjual satu, Dik!"
"Oh..."
Hanya kata 'oh' begitu mendengar jawabannya. Berkilo-kilo jika terjual semua berarti Dua Puluh Ribu Rupiah. Aku makan dan lainnya dalam satu hari bisa lebih dari nilai itu. Dan tentunya ia pun harus membeli kembali barang dari hasil penjualannya.
"Bapak tidak merasa lelah?"
"Awalnya iya, Dik, lama-lama terbiasa!" Sambil tersenyum.