Mohon tunggu...
Hsu
Hsu Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang manusia biasa

Somewhere Only We Know

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cepu

9 Agustus 2015   00:20 Diperbarui: 9 Agustus 2015   00:20 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 2 pintu jaga kulewati dengan mudah berkat surat sakti dari Pak Kasim. Hanya tinggal pintu Menara Pengasingan... dan klop... greeeeetttt pintu pun dibukakan.

"Jangan terlalu keras ya Den!" bisik salasatu petugas jaga sambil menitipkan sebundel kunci-kunci bernomor yang kubalas dengan anggukan kepala.

20 undakan anak tangga putar telah kulalui. Satu demi satu kamar kulihat dengan seksama. 9 kamar hanya berisi 'buaya-buaya' penampungan yang penuh dengan penyakit kulit. Tinggal 1 kamar besar yang ternyata hanya berisi satu orang. Ya satu orang yang kini berdiri di balik besi dan tatapannya membuat otakku seperti melayang pada kejadian 1400 lebih hari yang lalu. Hari di mana hentakan tangan dan kakinya ikut menghujami tubuhku. Sosok yang tak bisa aku lupakan. Sosok yang kini ikut pula terperosok ke jurang yang sama melalui jalan yang berbeda.

Pikiranku berkecamuk sementara jari-jari langsung mengepal keras. Tubuhku kini sudah jauh berotot dibandingkan beberapa tahun lalu. Sementara tubuh sosok dihadapanku ini malah lebih kurus dari sebelumnya. Apakah kubenturkan saja kepalanya kemudian injak-injak seluruh tubuhnya sampai ia minta ampun, ataukah....arrrggghhh kutepuk-tepuk dadaku serta keningku. 

Arrgghhhh aku bukan orang yang seperti itu!!!

***

Kulangkahkan kakiku sambil terus meredam hawa dendam. Kuambil posisi berjongkok di hadapan pintu kamarnya. Kuminta ia untuk berjongkok pula.

"Mengapa?"

Ia hanya bisa tertunduk pasrah.

"MENGAAAAPAAAAAA???" teriakanku membuatnya ketakutan.

"Arrgghh ya sudahlah... apa yang membuatmu sampai juga ke tempat ini? bukankah para penegak hukum itu adalah barisanmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun