Mohon tunggu...
Hsu
Hsu Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang manusia biasa

Somewhere Only We Know

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inikah Penyebab Awal Korupsi?

12 Oktober 2013   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:38 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat Siang Semuanya...

Beberapa jam lalu saya membaca sebuah status teman di FB menyoal korupsi dan koruptor... lalu saya berpikir... kemudian saya pun ikutan menuliskan status di FB menyoal yang sama mengenai korupsi dan koruptor, hanya sedikit berbeda, yang saya tuliskan adalah mengenai penyebab awal terjadinya korupsi yang menghasilkan koruptor.

Status yang saya tulis seperti ini:


Koruptor diberantas dan ditangkap, namun jika penyebab awal korupsinya tidak diberantas, pasti akan tetap ada dan berkelanjutan...

Teringat pembicaraan seorang yang ingin bekerja di sebuah pabrik dengan seorang pekerja yang telah lama bekerja di pabrik tersebut...

Tolong Bang Gimana caranya bicara sama bagian HRD... saya ada uang sekian juta rupiah agar saya bisa masuk bekerja sebagai pekerja di pabrik.

Saya yakin hal ini hanya terjadi di level bawah saja... di pemerintahan atau instansi pemerintahan atau di perusahaan-perusahaan besar mah tidak terjadi... yakin gak ya? bimbang jadinya.

Status ini kemudian bersambut komentar dari beberapa orang dan salah satunya berkomentar... "Teman saya pernah berkata bahwa bekerja di perusahaan atau instansi xxx harus keluar uang banyak dan dompet harus tebal.

Kemudian saya timpali kembali... itulah yang saya maksud akhirnya yang masuk bekerja dengan cara demikian akan menimbulkan tendensinya dalam bekerja adalah bagaimana caranya kemudian mengembalikan modal suap yang sudah dikeluarkan. Lama-kelamaan jadi ketagihan dan tidak sadar bahwa hal itu sesuatu yang buruk... yang mungkin saja bisa menular seperti virus.

Pertanyaannya? Jika hal ini termasuk penyebab awal korupsi, apakah KPK akan memberantas hal ini?

***

Terdiam beberapa saat, saya berpikir kembali sambil mengingat-ingat hal-hal yang pernah saya simak beberapa tahun yang lalu...

Ada orang-orang berpakaian rapi dan berdasi mendatangi sebuah kantor di mana ada seorang yang dapat dikatakan ahli dalam perpajakan... pembicaraan di antara mereka kemudian berlangsung kira-kira seperti ini:


"Begini Pak... maksud kedatangan kami adalah untuk meminta saran dan pendapat serta jasa Bapak... perusahaan kami dalam pelaporan perpajakan ada sedikit kekeliruan dimana pajak terhutangnya menjadi kelebihan bayar atau istilah perpajakannya "Lebih Bayar" Hutang Pajak....

Loh... Hutang kok bayarnya bisa lebih, gimana donk bagian keuangan dan pembukuannya?

Justru itu Pak... itulah maksud kedatangan kami... bisakah Bapak membantu kami untuk proses restitusi hutang pajak yang telah lebih bayar itu... dan... dan...

Dan... jika memungkinkan... Bisakah di tahun-tahun berikutnya Pajak yang harus kami setorkan ke Kas Negara menjadi kecil Pak?

Hhhmmm Bisa... Bisa...

Maksudnya Bisa Pak?

Bisa... Bisa diatur bapak-bapak ini hutang pajaknya mau dibuat berapa Rupiah? Asal Fee untuk sayanya cocok.

...

...

Perencanaan Fraud di bidang perpajakan...

Mudah-mudahan saya salah berpikir!

***

Terdiam kembali... Berpikir Kembali... dan teringat pernah membaca sebuah berita yang waktu itu membuat saya menduga-duga...

Dugaan saya seperti ini:


Sebuah pemberitaan memuat pernyataan seorang penegak hukum... "Kekosongan bahan-bahan untuk berkas dokumen pelayanan masyarakat memang membutuhkan proses dan mekanisme pengadaannya harus melalui lelang dan tender."

Lelang Proyek Pengadaan gampangnya mah.

Tapi kok lama ya? Apakah tidak ada perusahaan yang berminat ikut tender dalam pelelangan proyek pengadaan tersebut... kan kasihan masyarakat yang membutuhkan pelayanan?

Mungkin yang terjadi seperti ini:

"Ahh biarkan saja masyarakat mau beropini apa, yang penting kita segera bentuk beberapa perusahaan kita sendiri dan mengambil personal untuk manajemennya agar proyek besar dan menguntungkan ini tidak lari kemana-mana hasil dan keuntungannya."

Ohh Begitu ya... Jalan boleh berputar tapi judulnya masuk kantongnya sama... bahan bisa kita pilih semau kita.

Ohh begitu.

Ahh ini mah hayalan saya saja mungkin... tapi kelihatannya ada benarnya tuh... eh benar gak ya?

***

Hhmmm Apalagi ya?

Banyak sih kalau mau dipikirkan mah... eh tapi seharusnya ini bukan tugas dan wewenang saya nih.

Buat para pembaca yang membaca tulisan ngawur ini... barangkali punya pikiran yang sama dengan saya? mohon saran dan pendapatnya.., karena saya takut salah.

Dan kalau salah mohon diberikan pandangannya.

Saya sih berharap ada benarnya... dan kalau memang ada benarnya... barangkali ada pembaca yang punya channel ke KPK untuk menyampaikan pikiran-pikiran ngawur saya ini.

Catatannya: Jika ada pembaca yang mau menambahkan pikiran -pikiran ini... silakan sebanyak-banyaknya tak apa-apa.

Selamat membaca dan Salam Hangat,

~Hsu~

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun