***
"Sejuk tiupan napas udara pagi mengalir perlahan memasuki ruang tubuhku yang tersandar pada sebatang Pinus Tua yang sedang bersemi…
Langkah kakiku terhenti di ujung persimpangan Jalan Hati bercabang dua…
ke duanya menuju Jalan Kehidupan…
Diriku Gundah…
Jalan sebelah kiri terhalang sebuah Tembok Tinggi Berdinding Tebal…
Jalan sebelah kanan adalah Jalan Berpasir…
Dalam gundah hatiku…
Ku bertanya pada Pinus Tua…
Wahai Pinus Tua yang bijaksana… Berikanlah petunjuk… Jalan manakah yang harus aku lewati???
Pinus Tua itu hanya diam dan menjatuhkan dua pucuk seminya…
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!