Telunjuk kanan yang diletakkan di depan bibir menghentikan suara tanya May...
"Apa yang kau rasakan kini May?"
"Aku bisa melihat Ayah!"
"Berarti kau sudah tahu artinya kan May? Suara tangisan Ibumu dan juga suara hatimu yang begitu sedih telah membawa langkahku ke tempat ini kembali. Atas perkenan Yang Kuasa tentunya."
"Ayah... apakah aku pun sudah...???"
"Jika kau bisa melihatku berarti memang sudah... Apa sesungguhnya yang terjadi May?"
May menggelengkan kepalanya beberapa kali... "Aku tak ingat apa yang telah terjadi Yah!"
"Jika begitu mari kita masuk dan tunggu hingga Ibumu tertidur, nanti kita bisa melihat apa yang telah terjadi melalui mimpi Ibumu! Kita berdua punya waktu selama 49 malam untuk mengetahui apa yang telah terjadi."
May menarik lengannya dari genggaman jari-jemari Ayahnya sambil menundukkan wajahnya.
"Mengapa?"
"Aku... aku takut Ibu Marah Yah!"