Dalam dua bulan ini pun saya baru menyadari bahwa ada semacam "predikat" yang diberikan pada setiap tulisan yang dibuat Kompasianer, yaitu "Highlight" (Artikel Pilihan) dan "Headline" (Artikel Utama).
Dari informasi yang telah saya baca di Kompasiana, pada intinya highlight adalah "predikat" yang diberikan oleh Tim Kompasiana untuk artikel yang dinilai baik, menarik, valid, atau lengkap. Adapun headline, sebetulnya kurang lebih sama, hanya saja artikel yang dipilih menjadi headline atau artikel utama adalah artikel yang memang sangat "mantap".
FYI: selain artikel dipilih Tim, untuk Kompasianer yang telah terverifikasi (centang biru) maka setiap artikel otomatis menjadi artikel pilihan atau highlight karena dinilai telah kompeten.
Lalu, bagaimana nasib artikel yang "biasa-biasa saja" atau memuat data yang belum tentu valid?
Maka tentu Tim Kompasiana tidak dapat memberikan predikat highlight apalagi headline untuk artikel tersebut.
Meski demikian, tentu saja hal yang paling utama dalam menulis adalah memberikan tulisan yang bermanfaat bagi orang-orang. Tidaklah harus tulisan-tulisan kita menjadi atau selalu masuk highlight maupun headline. Artikel tanpa predikat salah satu atau keduanya pun selama memuat informasi yang barangkali kita anggap penting, ilmu yang bermanfaat, atau sesuatu yang menghibur, itu semua sudah cukup.
Lagi pula, seiring berjalannya waktu atas konsistensi dan belajar dari banyak orang, insyaallah setiap tulisan kita akan lebih baik dan lebih baik ke depannya, 'kan?
Yang terpenting, tulisan yang kita rangkai jangan sampai menjiplak tulisan orang lain, menebar hoaks, menebar kebencian, adu domba, fitnah, dan hal-hal buruk lain yang dapat merugikan diri maupun pihak lain.
Cukup jadikan "Highlight" dan "Headline" sebagai target sekaligus motivasi agar kita selalu berusaha menyempurnakan tulisan demi tulisan yang kita buat.