Mohon tunggu...
Nisa Sawalia
Nisa Sawalia Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMK

Hobi menulis puisi, cerpen, kritik dan menggambar Seorang siswi SMK biasa saja , ingin mencoba banyak hal selagi masih sekolah hanya tinggal beberapa bulan saja Saran dan kritik bapak, ibu, kakak, adik sangat saya butuhkan untuk menjadi lebih baik lagi, Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya: Kesehatan Mental dan Fisik Remaja dapat Terganggu Disebabkan oleh Media Sosial

12 September 2023   18:15 Diperbarui: 12 September 2023   18:47 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern, terutama untuk remaja. Meskipun menawarkan berbagai manfaat seperti konektivitas dan berbagi informasi, namun menimbulkan dampak pada kesehatan mental dan fisik remaja hingga menimbulkan kekhawatiran. Dalam artikel kali ini saya mengeksplorasi efek secara langsung media sosial terhadap remaja, berdasarkan fakta dan pendapat dari organisasi kesehatan mental.

1) Masalah Kesehatan Mental

*Kecemasan dan Depresi

Platform media sosial sering mempromosikan versi kehidupan yang banyak kita impikan, di mana semua orang tampaknya menjalani kehidupan terbaik mereka dengan memperlihatkan kebahagiaan dan kekayaan mereka saja. Efek langsung terhadap gambar dan postingan yang kita lihat di media Sosial dapat menyebabkan perasaan tidak cukup dengan kehidupan kita hingga kita lupa bersyukur, harga diri menjadi rendah, dan meningkatkan kecemasan di kalangan remaja. Menurut American Psychological Association (APA), penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi dan kesepian pada remaja.

*Cyberbullying

Salah satu sisi gelap dari media sosial adalah cyberbullying. Remaja rentan terhadap pelecehan online, yang dapat memiliki konsekuensi emosional yang parah. Organisasi kesehatan mental seperti National Alliance on Mental Disease (NAMI) menekankan bahwa cyberbullying dapat menyebabkan penderitaan emosional, kecemasan, dan bahkan pikiran bunuh diri pada remaja yang terkena dampaknya.

*Takut kehilangan trend terbaru (FOMO)

FOMO (Fear Of Missing Out) adalah fenomena yang sering diperparah oleh media sosial. Remaja yang terus-menerus melihat kehidupan yang tampaknya menarik dari rekan-rekan mereka mungkin merasa dikecualikan atau ditinggalkan. The Child Mind Institute melaporkan bahwa FOMO dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kecemasan di kalangan remaja.

2) Masalah kesehatan fisik

*Gaya Hidup Sedentaris

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada gaya hidup yang  sendentaris. Gaya hidup sendentaris adalah gaya hidup ketika seseorang cenderung malas melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya yang biasa kita sebut dengan mager. Ketika remaja menghabiskan waktu yang lebih lama pada perangkat mereka, mereka cenderung kurang terlibat dalam aktivitas fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa gaya hidup yang sendentaris atau malas gerak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk obesitas dan masalah penyakit jantung.

*Gangguan Tidur

Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar dapat mengganggu pola tidur. National Sleep Foundation menyatakan bahwa penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan waktu tidur yang tidak cukup. Pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan kemampuan kognitif remaja.

3) Peran Organisasi Kesehatan Mental

Organisasi kesehatan mental memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh media sosial untuk kesejahteraan remaja. Mereka menyediakan sumber daya, penelitian, dan dukungan untuk membantu remaja mengatur screen time dengan lebih baik dan aman.

*Pendidikan dan kesadaran

Organisasi seperti National Institute of Mental Health (NIMH) secara aktif mempromosikan kampanye kesadaran tentang potensi risiko media sosial. Mereka memberikan informasi kepada remaja, orang tua, dan pendidik tentang cara mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental yang terkait dengan penggunaan media sosial.

* Dukungan online

Banyak organisasi kesehatan mental menawarkan dukungan online dan sumber daya untuk remaja yang mungkin berjuang dengan efek negatif media sosial. Ini termasuk pertolongan, layanan obrolan, dan forum di mana remaja dapat mencari bimbingan dan berbagi pengalaman mereka.

* Advokasi dan kebijakan

Organisasi kesehatan mental sering mendukung kebijakan dan peraturan yang bertujuan untuk melindungi remaja secara online. Mereka bekerja untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pembuat kebijakan tentang kebutuhan untuk tindakan yang lebih ketat melawan cyberbullying dan mempromosikan kesejahteraan digital.

Media sosial memiliki dampak yang mendalam pada kesehatan mental dan fisik remaja. Efek langsung terhadap gambar yang dikurasi, cyberbullying, dan FOMO dapat menyebabkan kecemasan dan depresi. Selain itu, gaya hidup yang sendentaris dan gangguan tidur yang terkait dengan screen time yang berlebihan menimbulkan risiko kesehatan fisik dan menimbulkan penyakit.

Organisasi kesehatan mental memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ini. Melalui pendidikan, dukungan, dan advokasi, mereka berusaha untuk mengurangi efek negatif media sosial pada kesejahteraan remaja. Sangat penting bagi remaja, orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk bekerja sama dalam mempromosikan lingkungan digital yang lebih sehat dan lebih aman bagi remaja. Menyeimbangkan manfaat media sosial dengan potensi kerugian adalah kunci untuk melindungi kesehatan mental dan fisik generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun