Mohon tunggu...
Nisa Sawalia
Nisa Sawalia Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMK

Hobi menulis puisi, cerpen, kritik dan menggambar Seorang siswi SMK biasa saja , ingin mencoba banyak hal selagi masih sekolah hanya tinggal beberapa bulan saja Saran dan kritik bapak, ibu, kakak, adik sangat saya butuhkan untuk menjadi lebih baik lagi, Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Ancaman AI: Mengambil Alih Pekerjaan hingga Menguasai Dunia

25 Juli 2023   10:06 Diperbarui: 25 Juli 2023   10:13 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Teknologi AI sedang hangat dibicarakan di mana-mana, hal ini disebabkan teknologi ini adalah sebuah kecerdasan buatan, teknologi ini dapat menyelesaikan perintah hanya dalam beberapa detik, efektif dan efisien dalam memenuhi perintah Anda.

Apakah Anda sudah mencoba teknologi ini untuk mengerjakan tugas sekolah ,menyelesaikan pekerjaan Anda, atau sekadar hiburan dan penasaran saja? .

Stuart merupakan profesor sebuah universitas di California, Berkeley dan seorang Computer Scientist menyampaikan "Jika teknologi dapat membuat seorang kembar dari semua manusia di bumi dan kembaran tersebut itu lebih ceria dan tidak terlalu mabuk serta dapat bekerja tanpa hasil, berapa banyak dari kita yang masih memiliki pekerjaan? ".

Jadi apakah benar pengangguran teknologi akan terjadi secara total?

Benar, akan terjadi hanya jika kita menggunakan AI di seluruh muka bumi ini . Maka untuk krisis ini kita memberi solusi untuk tidak menggunakan teknologi AI di beberapa daerah. Meskipun ini terjadi, sebenarnya pada dasarnya manusia jauh lebih baik dari teknologi karena rasa emosional dan empati manusia yang menjadi keunggulan perbandingan kita sebagai manusia dibandingkan dengan teknologi yang berupa mesin dan pemrograman itu tidak memiliki emosi dan dapat disebut kaku.

Mari kita lihat dari dua sudut pandang berbeda, terdapat pro dan kontra tentang AI akan menguasai dunia atau tidak dalam sebuah situs yang saya kunjungi yang berdebat tentang AI. Terdapat beberapa respons dalam garis besar terdapat 2 jenis respons jawaban ada yang berpendapat bahwa teknologi AI akan memiliki kesadaran dan merasakan kebencian dan kecemburuan terhadap manusia dan beberapa dari mereka menyampaikan bahwa AI tidak lebih hanya sebuah mesin teknologi yang tidak akan membahayakan.

Sedangkan pendapat kontra berasumsi : Bahwa AI tidak akan memiliki perasaan sadar diri dikarenakan mereka hanya sebuah mesin yang dibuat agar mematuhi perintah yang diberikan dan mempermudah pekerjaan tidak "menguasai" dunia ini. Asumsi mereka bukan tanpa sebab tetapi menurut mereka teknologi AI ini benar-benar hanya akan mengikuti apa yang sudah menjadi tujuan mereka yaitu menggunakan kecerdasan mereka sesuai yang dibutuhkan manusia saja ,teknologi ini hanya mesin dan tidak akan menggila membenci manusia ,mesin ini hanya benda mati tak bernyawa.

"AI pada dasarnya adalah teknologi terapan yang akan melayani masyarakat kita. AI humanistik tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya teknologi.Ini adalah cara yang sangat penting untuk menarik beragam siswa ahli teknologi dan inovator untuk berpartisipasi"

Apa pun itu kita bebas berasumsi dalam kasus ini kedua pro dan kontra dapat saja terjadi "apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai" yang saya maksud adalah apa pun tindakan kita terhadap teknologi AI ini maka itulah akibat yang kita terima baik dan buruknya, maka kita perlu bijak dalam bertindak dan menggunakan teknologi AI.

Dalam interview nya Stuart ,ia juga menyebutkan prinsip-prinsip yang perlu kita pegang untuk membangun masa depan yang baik dengan AI.

Tidak mengetahui apa itu preferensi sehingga ada ketidak pastian tentang preferensi manusia dan fakta bahwa kita memiliki emosi dan empati yang akan mempertahankan kendali kita terhadap mesin, maka hal inilah yang dalam arti tertentu teknologi AI masih menghormati manusia.

Mendasar pada prinsip 1 dan 2 yang menyatakan bahwa perilaku manusia adalah sumber bukti preferensi manusia, hal-hal preferensi sangat luas dan beragam dapat mengevaluasi dan memberi peringkat terhadap sesuatu di masa depan yang kita anggap penting bagi kita ,dalam hal ini bisa seperti karier Anda, kesehatan atau lainnya.

Kita bebas mempercayai dan berasumsi AI akan mengambil alih pekerjaan kita, menguasai dunia dan atau AI akan tetap menjadi sebuah mesin saja yang akan berdampak baik di dalam kehidupan kita, tetapi tidak dapat kita tolak teknologi akan terus berkembang baik itu dalam artian yang baik atau buruk. Semua tergantung pencipta itu sendiri yaitu kita sebagai manusia yang memiliki emosi dan empati dapat dengan bijak memilih ke mana arah teknologi AI ini akan dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun