Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Istana Prawoto, Mengupas Jejak Sejarah Kesultanan Demak dan Nusantara

18 Januari 2019   21:04 Diperbarui: 18 Januari 2019   21:36 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau menjelaskan pentingnya melakukan Hepotesa dan mencari bukti menguatkan. Tulisan Istana Prawoto muncul seiring ditemukannya bukti-bukti artefak di Prawoto, yang menunjukkan pernah ada masyarakat dengan sistem sosial yang kompleks. 

Penelitian ini juga bersumber dari sumber babad (Babad Tanah DJawi, Babad Demak (dengan berbagai versinya), serat centini, dll), Beliau juga menjelaskan langkah penting dalam penelitian sejarah yaitu pemberian kritik kepada karya dan  tahap rekonstruksi dimana peneliti mengungkapkan narasi sejarah.

Pada sesi diskusi, Pak Ali Romdhoni mengatakan "Kenapa saya tertarik untuk meneliti ini? Suatu hari saya merasa putus asa kemudian Pak Joko mengingatkan saya dan memotivasi saya bahwa di Prawoto terdapat jejak sejarah yg bisa dijadikan narasi di Indonesia. Bahwa Prawoto memiliki sejarah yg tidak bisa kita lupakan".

"Prasangka dan imajinasi itu harus namun kedua hal tersebut harus dibuktikan. Kalo kita melihat sebuah data kita harus mengetahui apakah yang kita asumsikan itu benar atau tidak. Karena imajinasi dan prasangka itu dapat memicu dan merangsang kita untuk mengkaji dan melakukan penelitian" ujar Pak Joko Tri Haryanto.

Sebagai penutup, penulis menyampaikan kepada publik bahwa kesimpulan dari buku dan temuan-temuan di atas dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti berharap semoga temuan ini bisa bermanfaat dan ke depannya ada penelitian-penelitian selanjutnya. Pungkas Wakil Rais Syuriyah PCINU Tiongkok ini.

Penulis
Anisa
(Dept. Pendidikan PPI Tiongkok Pusat)
Mahasiswa Master, Kota Shanghai, China

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun